ROHIL - Dinas Kesehatan Rohil mendiistribusikan 400 buah kelambu dan insektisida di Kecamatan Pasir Limau Kapas, sebelumnya dilaporkan temuan sekitar 20-an kasus malaria dalam dua bulan terakhir.
"Mengingat kasus kasus malaria, kita sudah mengambil langkah-langkah, diantaranya mendistribusikan kelambu insektisida sebanyak dua kali. Pendistribusian pertama sebanyak 150 helai Kemudian pendistribusian yang kedua sebanyak 250 helai. Jadi totalnya sebanyak 400 helai kelambu insektisida sudah kita distribusikan,"kata kepala dinas Kesehatan Rohil dr M Junaidi Saleh melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2PI) dr Tribuana Tungga Dewi, kemarin.
Dikatakan, pemberian kelambu sebagai salah satu solusi penanggulangi terserang gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit plasmodium tersebut. Bersamaan dengan musim penghujan ini kemunculan kasus Malaria mulai terjadi.
"Pada bulam Oktober lalu, penyakit malaria di Panipahan (kecamatan Pasir Limau Kapas) ditemukan sebanyak 20-an kasus. Angka ini meningkat dari bulan-bulan sebelumnya," kata kepala dinas Kesehatan Rohil, dr M Junaidi Saleh Mkes melalui kepala bidang Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2PI) dr Tribuana Tungga Dewi, kemarin.
Kemudian, pada bulan November ini jumlah kasus Malaria belum diketahui pasti karena dalam proses pendataan, pihak dinas kesehatan juga menghimbau agar masyarakat dapat bersama menjaga kebersihan khususnya di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Langkah antisipatif berikutnya, lanjut Tribuana yakni melaksanakan penyemprotan desinfektan di beberapa daerah yang menjadi titik kasus dan sekitarnya."Pencegahan malaria dan DBD itu sangat beda. Kalau DBD, salah satu pencegahannya dapat dilakukan melalui fogging atau pengasapan. Kalau malaria melalui penyemprotan desinfekan di sejumlah tempat yang dihinggapi nyamuk. Dan untuk penyemprotan desinfektan ini segera dilaksanakan di Panipahan,"imbuhnya.(MC Riau/ayu)