Ahad, 18 Sya'ban 1446 H | 16 Februari 2025

Rengat-  Luapan sungai Indragiri, sudah mulai menggenangi rumah, perkebunan, tanaman pangan. Akibatnya masyarakat mulai resah, akibat musibah tahunan yang harus terus mereka alami, yang sampai saat ini belum adanya solusi untuk mengatasinya.

Data yang diperoleh dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah, lebih kurang sudah ada 7 desa/kelurahan yang terendam banjir di dua kecamatan. Kelurahan kampung Besar Kota, desa Sungai Beringin di kecamatan Rengat. Desa Pasir Keranji, Air Molek I, Dusun Gading dan Petalongan di kecamatan Pasir Penyu.

Lebih kurang 135 rumah di desa Sungai beringin sudah terendam hingga ke lantai rumah warga, sehingga warga terpaksa membuat titian kayu di dalam rumah mereka, agar dapat berjalan tidak menyentuh air.

Kepala Kesbangpol dan PBD Inhu, Adri Bahar mengungkapkan, Ahad (1711) selain dari rumah, air juga merendam satu sekolah Madrasah di desa Redang kecamatan Rengat Barat. Lebih kurang 25 hektar lahan pertanian tanaman pangan dan 1025 hektar lahan perkebunan juga terendam, akibat luapan Sungai Indragiri tersebut.

Dikatakannya juga, curah  hujan yang cukup tinggi, menjadi salah satu pemicu naiknya debit air. "Debit air, hingga Sabtu (16/11) bertambah lebih kurang 6,5 meter dari biasanya, ungkap mantan camat Rengat ini.

Ditambahkannya, di desa Danau Baru kecamatan Rengat  Barat, air juga sudah mulai naik, bahkan jalan-jalan utama di desa tersebut, sudah terendam dengan ketinggian antara 20 cm-1 meter.

Sementara sekolah Madrasah yang terendam di desa Redang, mengakibatkan siswa tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. "Kita sudah siapkan tiga tenda besar, untuk siswa dapat mengikuti pelajaran seperti biasa, pengganti sementara sekolah mereka yang terendam banjir. Selain itu juga, kami juga sudah siagakan perahu karet dan peralatan antisipasi dampak negatif dari banjir, ucap Adri.

Bahaya lain yang di timbulkan banjir ini antara lain, munculnya lagi nyamuk kepala putih yang sangat dikuatirkan para peternak akan dapat membunuh ternak mereka, termasuk sapi sekalipun. Namun hingga saat ini belum ada ternak yang dialporkan mati akibat nyamuk tersebut, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Adri berharap, masyarakat dapat waspada terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan banjir. Apakah terhadap ekonomi, maupun terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri karena memang, biasanya berbagai penyakit akan timbul. Adri juga meminta instansi terkait dapat membantu dalam penanggulangan bahaya banjir ini.(MC Riau/ana)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Jokowi Minta Sistem Pembinaan Atlet Nasional Direview Total

Kamis, 10 September 2020 | 00:44:11 WIB

Gubri Saksikan Haornas ke 37 Secara Virtual

Kamis, 10 September 2020 | 00:19:31 WIB