SELATPANJANG - Peran tokoh agama, pengurus Ormas dan tokoh masyarakat dalam mencegah faham radikalisme dinilai sangat strategis. Untuk itu Polres Kepulauan Meranti menggelar Sosialisasi Bahaya Radikalisme ISIS, Aliran Syiah dan Ideologi Anti Pancasila, Kamis (22/9/2016).
Kasubbag Humas Polres Kepulauan Meranti, IPDA Jhon Triono, kepada wartawan mengungkapkan, kegiatan sosialisasi itu berlangsung di ruang data Polres Kepulauan Meranti mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Pemaparan materi pada sosialisasi itu dipimpin langsung Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barliansyah SIK, kepada para sejumlah Pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam kesempatan itu, Kapolres menjelaskan mengenai Strategi Pencegahan terhadap Tindakan Radikalisme, Terorisme serta Ideologi Anti Pancasila."Strategi itu antara lain dengan mengoptimalkan peran Komite Intelijen Daerah (Kominda) dalam melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap perkembangan kelompok radikal," ucapnya.
Kemudian melakukan pembinaan terhadap kelompok atau individu yang terindikasi radikal. Melakukan sinergitas dengan instansi terkait dan Pemda dalam pencegahan radikalisme dan teroris.
Selanjutnya memberdayakan Ormas seperti FKUB serta tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mengamati perkembangan lingkungan, serta melakukan Deradikalisasi kepada kelompok atau perorangan yang terindikasi radikal.
Saat sosialisasi itu, Kapolres didampingi Kasat Binmas, AKP Detis Mayer Silitonga SH, Kapolsek Tebingtinggi AKP Ade Rukmayadi SH dan staf fungsi lainnya.Hadir sebagai peserta, Pengasuh Pesantren Roudatul Qur'an Kiyai Mustofa, Pengasuh Pesantren Hidayatul Muttaqin Kiyai Irham, Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Kiyai Mardio dan Ustad Mashudin.
Selain itu, Pengasuh Pesantren Darussalam Ustad M Anda, Pengasuh Pesantren Al-Muawanah Ustad M Nurdin, Pengasuh Pesantren Al-Hikmah Ustad Safarudin, Pengasuh Pesantren An-Nur Ustad Safrozi dan Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Ustad M Nawawi. (MC Riau/san)