PELALAWAN - Bupati Kabupaten Pelalawan, Riau, Harris, mengimbau para kepala desa untuk mampu melayani masyarakat dengan baik dan sepenuh hati sehingga terjalin kedekatan emosional antara pemerintah dengan rakyatnya.
Harris mengatakan itu saat menyampaikan sambutannya pada acara pelantikan Kepala Desa (Kades) Ukui II, Kecamatan Ukui, Tarmizi, untuk priode 2014-2020, Selasa (18/2) di Balai Desa Ukui II Kecamatan Ukui.
Turut hadir dalam acara itu Sekretaris Dearah (Sekda) Pelalawan Drs Tengku Mukhlis M.Si, Sekretaris Komisi A DPRD Pelalawan Sunardi, Kepala Bappeda Ir M Syahrul Syarif M.Si, para Kepala Dinas/Kepala Badan dilingkungan Pemkab Pelalawan, Kabag Humas Setdakab Pelalawan, Farid Muhktar S.Sos, Camat Ukui, Basyiruddin S.Sos dan para undangan lainnya.
"Sebagai seorang pemimpin, harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Kemudian, pemimpin juga harus peka terhadap kebutuhan masyarakat yang sifatnya mendasar. Selian itu, saya juga meminta agar Kedes terpilih dapat mengaktifkan kantor Kades sebagai tempat pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dan jadiukan BPD dan lembaga lainnya sebagai mitra dalam membangun desa untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Harris.
Ia mengatakan, bahwa pelantikan Kades Ukui II ini merupakan awal dari masa bakti kepemimpinannya sebagai ujung tombak dalam memberikan sentuhan pembangunan didesa yang dipimpinnya dikecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.
"Pemimpin juga dituntut untuk bersikap tegas yang tetap berpedoman pada peraturan dan perundangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas keseharian," katanya.
Selain itu, lanjut kata dia, juga diharapkan agar kepala desa terpilih dapat berhati-hati dalam mengambil kebijakan maupun proses administrasi yang jelas, agar tidak terjerat kasus hukum.
"Dan tidak kalah pentingnya, pekerjaan utama yang harus dilakukan seorang Kades yakni bagaimana menata kembali masyarakat yang mungkin terpecah sebagai konsekkuansi logis dari adanya pemilihan Kepala Desa ini. Jadi, rangkullah masyarakat dan warga untuk dijadikan mitra dalam mengemban tugas-tugas, meskipun seorang Kades memiliki cara pandang,visi dan misi yang berbeda dengan tujuan yang sama yakni membangun desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Ukui II," kata Harris.
Selain itu, sambung mantan Ketua Asosiasi DPRD RI ini, bahwa dirinya juga mengajak dan mengimbau agar seluruh jajaran aparatur pemerintah dari tingkat kabupaten, kecamatan dan kelurahan/desa, untuk dapat merubah pola perilaku aparatur dari aparatur yang dilayani menjadi aparatur yang melayani.
"Artinya, sebagai aparatur pemerintah, maka harus dapat memahami kebutuhan dan harapan seluruh masyarakat. Jadi, aparatur harus siap melayani dimanapun, kapanpun dan apapun kepentingan masyarakat yang menjadi kewajiban pemerintah," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini Pemkab Pelalawan telah meluncurkan program percepatan pembangunan infrastruktur desa/kelurahan (PPID/K) mandiri yang telah dimulai sejak tahun 2013, guna mengejar ketertinggalan dalam bidang pembangunan. Dan tiap desa/kelurahan akan mendapat alokasi anggaran yang nominalnya mencapai Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.
Tentunya, kata dia, melalui DPID itu, kades maupun masyarakat mesti melakukan musyawarah, agar penggunaan anggaran itu bisa tepat guna serta sesuai prosedurnya.
"Dan yakinlah, apa yang tengah kita perbuat dan rancang saat ini, adalah untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Pelalawan," kata dia, seraya menyebutkan bahwa dirinya juga berpesan agar Kepala Desa jangan merasa takut dan diminta tegas serta memiliki inovasi baru dalam memberikan pelayanan dalam membangun negeri ini.
Harris menjelaskan, adapun sejumlah program unggulan lainnya yang sedang dilaksanakan untuk diwujudkan Pemkab Pelalawan yakni pengembangan kawasan teknopolitan, wisata bono dan kawasan ekonomi khusus (KEK). Selain itu, juga ada program pendidikan gratis yakni program Pelalawan cerdas, pengembangan akademi komunitas negeri Pelalawan (AKNP) dan juga Sekolah tinggi teknologi Perlalawan (STTP) dan pembangunan PLTG. Dan juga keberadaan perusahaan di Kabupaten Pelalawan, hendaknya masyarakat tempatan agar tidak menjadi penonton lagi, tapi terlibat langsung di dalamnya sebagai tenaga kerja.
"Pola pikir kita semua adalah bagaimana anak-anak negeri menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dan berkarya sesuai skil yang dimiliki," kata dia.
Pemkab akan persiapkan SDM handal untuk anak negeri agar bisa berkarya pada setiap kegiatan di Teknopolitan melalui Akademi Komunitas Pelalawan serta adanya Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (STTP). "Sedangkan soal Pendidikan gratis melalui Perbup telah saya tandatangani beberapa waktu lalu. Hal itu bertujuan agar setiap elemen masyarakat bisa mengenyam pendidikan gratis hingga tingkat SMA. Untuk itu, kedepannya diharapkan program-program Pemkab Pelalawan seperti program Pelalawan cerdas, Pelalawan terang dan Pelalawan Sehat, dapat segera terwujudkan," kata Harris. (MC Riau/lin)