Ahad, 11 Sya'ban 1446 H | 09 Februari 2025

PELALAWAN - Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau, menyatakan kondisi cemaran udara akibat kabut asap sisa kebakaran lahan atau hutan di Riau mulai membahayakan kesehatan, untuk mengantisipasinya aktivitas pendidikan di daerah ini diliburkan sementara.

"Dampak dari kabut asap yang kian tebal tersebut telah menyebabkan meningkatnya penderita inspeksi saluran pernapasan akut (Ispa) yang sangat signifikan dengan jumlah total sebanyak 1.503 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, dr Endid Romo Pratiknyo, Rabu (19/2) di ruang kerjanya.

Mantan Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci ini mengatakan, peningkatan kasus Ispa ini terjadi di empat kecamatan yakni kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Kuala Kampar dan Kecamatan Kerumutan.

Berdasarkan laporan data yang disampaikan sejumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di daerah ini, kata dia, untuk Kecamatan Pangkalan Kerinci ada sebanyak 294 kasus, Pangkalan Kuras (286 kasus), Kuala Kampar (276 kasus), dan Kecamatan Kerumutan ada sebanyak 179 kasus.

"Selebihnya di 'sumbang' dari kecamatan lain seperti Pangkalan Lesung dan Langgam. Diprediksi jumlah penderita ISPA akan terus bertambah," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan, MD Rizal SPd MPd mengatakan, menebalnya kabut asap membuat pihaknya meliburkan seluruh siswa dan pelajar sekolah se-kabupaten Pelalawan ini.

"Terhitung mulai Rabu (19/2) hingga Kamis (20/2) sekolah diliburkan. Mulai dari pendidikan usia dini hingga menengah atas (SMA). Jika kondisi kabut asap ini membaik, maka pada Jumat (21/2) mendatang, aktivitas sekolah akan kembali, maka sekolah akan kembali seperti biasa," katanya.

Ia mengatakan, pada Selasa (18/2), pihaknya  hanya menginstruksikan libur terkait kabut asap ini bagi anak-anak TK, PAUD dan SD saja. Namun mengingat kondisi kabut asap semakin parah, maka akhirnya Disdik kembali menginstruksikan pada UNit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) untuk meliburkan seluruh sekolah.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan, Samsul Anwar SH MH mengatakan, Satelit NOAA terakhir mendeteksi lima titik panas (hotspot) di daerah ini.

"Dari jumlah tersebut, terbanyak berada di Desa Segati Langgam yakni 2 titik. Kemudian menyusul di Kecamatan Pelalawan juga 2 titik tepatnya di Desa Delik dan Desa Telayap. Yang terakhir di Kecamatan Teluk Meranti yakni satu titik," demikian Samsul. (MC Riau/lin)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Jokowi Minta Sistem Pembinaan Atlet Nasional Direview Total

Kamis, 10 September 2020 | 00:44:11 WIB

Gubri Saksikan Haornas ke 37 Secara Virtual

Kamis, 10 September 2020 | 00:19:31 WIB