PELALAWAN - Bupati Pelalawan, Riau, M Harris pada Rabu (26/2) secara simbolis memasang masker ke ratusan pelajar SD Negeri 006, Jalan Akasia, Pangkalan Kerinci, ini dilaksanakan menyusul sudah masuknya siswa SD kelas 4 hingga kelas 12 pasca diliburkan beberapa hari akibat udara tercemar kabut asap.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kadiskes Pelalawan dr Endid R Pratiknyo, Kadisdik Pelalawan MD Rizal SPd MPd, Kabag Humas Drs Farid Mukhtar SSos, Ketua TP PKK Pelalawan Hj Ratna Mainar Harris dan Kepsek beserta guru SDN 006.
Usai memasangkan masker kesejumlah siswa, Bupati Pelalawan mengharapkan agar siswa untuk menjaga kesehatan dan menggunakan masker. Selian itu, pihak sekolah juga diminta untuk memperbanyak aktifitas didalam kelas.
" Kita telah menetapkan Pelalawan sebagai daerah berstatus gawat darurat bencana kabut asap dan karhutla hingga 4 Maret mendatang. Oleh karena itu siswa kelas 4 hingga SLTA yang masuk hari ini untuk tetap menjaga kesehatan dan menggunakan masker," ujarnya.
Ditempat yang sama, Kadiskes Pelalawan dr Endid R Pratiknyo mengungkapkan telah menyerahkan 106 ribu masker kepada masayarakat termasuk di sekolah - sekolah. Sedangkan pembagian masker ini merupakan upaya antisipasi pemerintah mencegah lebih banyaknya masyarakat terserang gangguan kesehatan pada pernafasan dan tenggorokan akibat menghirup udara yang dipenuhi kepulan kabut asap.
" Kesadaran warga harus tinggi dalam menjaga kesehatan dan menghindari penyakit akibat asap salah satunya dengan menggunakan masker dalam beraktifitas diluar ruangan. Kita berharap tidak terjadi peningkatan penyakit seperti ISPA, asma dan iritasi mata akibat asap ini," katanya.
Sementara itu, Kabid P2PL Diskes Pelalawan Dr Raffless saat ditanya soal jumlah penyakit ISPA mengatakan bahwa terus terjadi peningkatan dalam hal jumlah penderita ISPA. Saat ini, data 5 penyakit akibat asap sampai tanggal 26 Februari 2014, untuk penyakit ISPA mencapai jumlah 2054 kasus.
" Penyakit ISPA ini yang terbanyak di Pangkalankuras sebanyak 448 kasus, Pangkalankerinci 411 kasus, Kuala Kampar 296 kasus. Untuk penyakit Pneumonia sendiri mencapai 106 kasus, dengan yang terbanyak di Pangkalankerinci mencapai 89 kasus, Bandar Petalangan 10 kasus, Kerumutan 3 kasus," ujarnya.
Sedangkan untuk penyakit asma sampai saat ini total kasusnya mencapai 47 kasus. Untuk penyakit ini, yang paling tertinggi yaitu Pangkalankuras dengan jumlah 27 kasus, Kerumutan 9 kasus, Pelalawan 6 kasus. Dan untuk iritasi mata total mencapai 98 kasus dengan yang terbanyak di Pangkalankerinci dengan 77 kasus, Bandar Petalangan 10 kasus, Bandar Seikijang 4 kasus.
" Kalau untuk iritasi kulit mencapai 46 kasus, yang terbanyak di Kecamatan Pelalawan mencapai 36 kasus dan Langgam 10 kasus," kata dia.
Ditempat terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan Samsul Anwar SH MH melalui Sekretaris BLH, Mutiara menyatakan, saat ini ISPU Pelalawan berada pada angka 388 SI.
" Dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang ada di Pangkalan Kerinci menunjukkan kategori berbahaya bagi kesehatan manusia, jika dibandingkan dengan beberapa lokasi titik api lainnya di Riau," kata Mutiara.
Mutiara mengatakan, dalam beberapa hari terakhir kualitas udara di Pelalawan sudah tidak sehat, hal ini akibat semakin tebalnya asap akibat terbakarnya hutan dan lahan di sekitar wilayah Kabupaten Pelalawan.
" Dan berbagai upaya telah dilakukan Pemerintahan Kabupaten Pelalawan untuk mengatasi kabut asap γang terjadi saat ini, baik memberikan masker kepada masyarakat, melakukan pemadaman titik api dilokasi dan upaya lainnya. Namun demikian, kita terus menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitasnya di luar rumah, kalaupun terpaksa keluar rumah sebaiknya menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut," pungkasnya. (MC Riau/lin)
