PELALAWAN - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, menggelar pameran dan fashion show untuk memperingati Hari Sampah Sedunia.
SMAN 1 Pangakalan Kerinci merupakan sekolah peraih Adiwiyata tingkat nasional tahun 2012 yang kini terus berupaya untuk membina serta membimbing 10 sekolah di daerah ini agar mendapatakan prestasi yang sama. Atas dasar itu, pada Kamis (27/2), Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan menggelar puncak peringatan Hari Sampah Sedunia.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan MD Rizal S.Pd M.Pd, usai menghadiri pelaksanaan puncak peringatan Hari Sampah Sedunia tingkat Kabupaten Pelalawan di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, mengatakan, dirinya sangat apresiasi dan bangga akan kegiatan yang dilaksanakan oleh SMAN 1 itu.
Pasalnya, kata dia, dengan kegiatan ini, selain akan menumbuhkan kreativitas siswa terhadap sampah yang bisa didaur ulang, juga menanamkan rasa peduli pada lingkungan sekitar.
"Ini hal yang bagus dan patut kita apresiasi. Dengan kegiatan ini, kami harapkan juga apa yang dilakukan saat ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat agar mau mengumpulkan sampah di hari Sampah Nasional ini," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa diharapkan kepedulian lingkungan, jangan hanya dilaksakanakan pada momentum Hari Sampah Sedunia ini saja.
Ia mengatakan, saat ini sudah saatnya masyarakat memandang sampah sebagai sesuatu yang mempunyai nilai guna, sehingga sudah tidak layak lagi jika sampah dibuang percuma.
Artinya, lanjut kata dia, paradigma baru sampah sekarang adalah berkah, merupakan salah satu upaya membumikan secara praktis tentang pengelolaan sampah yang berprinsip pada mencegah timbulnya sampah, menggunakan ulang sampah dan mendaur ulang sampah.
"Jika prinsip ini dijalankan secara konsisten, maka akan mendatangkan banyak manfaat, karena mampu mengurangi beban polutan bagi lingkungan, mengurangi risiko kesehatan, menghemat penggunaan sumber daya alam dan energi serta mendatangkan benefit ekonomi," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Nuraida mengatakan, dalam pelaksanaan ini, pihaknya berkewajiban untuk menekankan pembinaan peduli lingkungan pada sekaolah-sekolaha yang dibinanya. Tidak hanya sekedar pembinaaan saja, bahkan diharapkan 'peduli lingkungan' itu tidak hanya diucapkan saja, tapi harus benar-benar tertanam pada apara siswa dan guru.
"Karena itu, kita mengingkan agar peduli lingkungan itu bisa terintegrasi dengan setiap mata pelajaran serta misi dan visi sekolah tersebut," ujarnya.
Menurut dia, kunci dari semua itu adalah integritas dari Kepala Sekolah-nya sendiri. Artinya, jika kepsek-nya memiliki kepedulian yang tinggi dengan lingkungan maka secara otomatis para siswa dan gurunya pun akan mengikuti. Namun menurut dia malah sebaliknya, jika tidak ada niat untuk itu maka jangan harap akaliamat 'peduli lingkungan' itu bisa tertanam di sekolah tersebut.
"Apalagi terkait peduli lingkungan itu bukan hanya pada momentum Hari Sampah Sedunia saja, tapi banyak momentum-momentum lain yang dapat membangkitkan semangat peduli lingkungan," katanya.
Untuk itu, kata dia lagi, saat Hari Sampah Sedunia tingkat Kabupaten Pelalawan itu, pihaknya bergabung dengan sekolah-sekolah binaan SMAN 1 Panagkalan Kerinci telah menggelar berbagai kegiatan diantaranya pameran yang bahan-bahannya terbuat dari sampah yang telah didaur ulang, fashion show dari bahan-bahan daur ulang serta pembacaan puisi yang disesuaikan dengan tema yakni Memilih Dan Memilah Sampah.
"Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini, maka tentunya harapan kita sekolah-sekolah binaan kita ini nantinya dapat meraih pengharaagaan Sekolah Adiwiyata," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, inti dalam pelaksanaan ini yakni terwujudnya sikap bersih yang betul-betul ditanamkan dalam diri sehingga membentuk karekter masyarakat pesuli lingkungan bersih," katanya. (MC Riau/lin)