PELALAWAN - Kabut asap tebal akibat pembakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus menyelimuti Kabupaten Pelalawan, Riau, hingga menyebabkan 2.639 jiwa warga di daerah ini mengalami infeksi saluran pernafasan atas (Ispa), selain juga ada yang terkena iritasi kulit, iritasi mata dan asma.
"Tidak itu saja, akibat bencana kabut asap ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan juga telah memperpanjang status kabupaten Pelalawan sebagai darurat bencana kabut asap dan karhutla hingga 12 Maret mendatang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo, Selasa (4/3) melalui Kepala BIdang (Kabid) Penyakit dr Raffles.
Ia mengatakan, dalam berapa hari ini terakhir ini, dampak kabut asap telah menyebabkan meningkatnya penyakit Ispa yang sangat dikeluhkan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengalami batuk dan pilek, pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi pada kulit.
"Dalam perhari saja, masyarakat yang terjangkit Ispa terus bertambah sebanyak ratusan orang. Dan bahkan sampai tangal 4 Maret ini, ada sebanyak 2.639 orang penderita Ispa. Sedangkan penyakit Ispa ini yang terbanyak di Pangkalan Kuras sebanyak 481 kasus, Pangkalan Kerinci 439 kasus dan Kerumutan sebanyak 407 kasus," ujar Rafles.
Selain itu, sambungnya, juga ada penyebaran penyakit pneumonia dengan jumlah sebnyak 106 kasus, terbanyak di Pangkalan Kerinci mencapai 89 kasus, Bandar Petalangan 10 kasus, Kerumutan 3 kasus.
Sedangkan untuk penyakit asma sampai saat ini total kasusnya mencapai 59 kasus, tertinggi yaitu Pangkalan Kuras dengan jumlah 27 kasus, Kerumutan 21 kasus, Pelalawan 6 kasus.
Untuk iritasi mata total mencapai 112 kasus dengan yang terbanyak di Pangkalan Kerinci dengan 77 kasus, Kerumutan 17 kasus dan Bandar Petalangan 10 kasus.
" Kalau untuk iritasi kulit sebanyak 65 kasus, dan yang terbanyak di Kecamatan Pelalawan mencapai 36 kasus, Langgam 10 kasus dan Kerumutan 19 kasus," katanya.
Untuk itu, lanjut Raffes, guna mengantisipasi kian meningkatnya penderita penyakit Ispa, pihaknya menghimbau agar warga dapat mengurangi aktivitas di luar rumah maupun ruang terbuka, terutama yang rentan terkena penyakit Ispa, seperti anak-anak dan para Lansia. Namun, jika terpaksa keluar rumah, maka gunakanlah alat pelindung kesehatan seperti masker.
Mengingat kondisi cuaca dan juga udara kurang bersahabat, kata dia, maka diimbau agar masyarakat dapat mengurangi aktifitas diluar rumah, dan jika harus keluar rumah juga melakukan aktifitas, maka gunakanlah masker.
"Kami juga mengharapkan agar warga dapat melakukan pengobatan ke puskesmas setempat, jika mengalami gelaja-gejala Ispa. Pasalnya, saat ini seluruh puskesmas yang ada dikabupaten Pelalawan ini telah beroperasi selama 24 jam untuk menangani masalah penyakit yang muncul akibat kabut asap ini dengan pengobatan gratis yang telah dibiayai oleh APBD Pemkab Pelalawan melalui dana tanggap darurat," pungkasnya. (MC Riau/lin)