BENGKALIS - Camat Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Tusli, menduga kuota bahan bakar minyak (BBM) yang dialokasikan untuk Pulau Bengkalis diduga dijual secara ilegal keluar daerah, salah satunya ke Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Aksi penjualan tersebut dilakukan melalui Desa Ketam Putih Kecamatan Bengkalis," kata Camat Bengkalis, Rusli saat menghadiri Rapat Kominda bertempat di Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Senin (10/3).
"Ini perlu menjadi perhatian kita bersama, karena seharusnya BBM yang dialokasikan ke Bengkalis tidak boleh dijual keluar," ujar Rusli.
Kalau melihat kondisi jumlah kendaraan bermotor di Bengkalis, rasanya tidak mungkin akan terjadi kelangkaan mengingat setiap hari jumlah BBM khususnya premium yang masuk cukup banyak.
Namun, kata dia, kenyataannya kelangkaan sering terjadi dan diduga salah satu penyebabnya karena penjualan BBM ke Pulau Padang melalui Ketam Putih.
“Sangat memungkinkan BBM bersubsidi ini dijual kesana, karena di sana kan banyak kilang-kilang, misalnya kilang sagu,” ujar Rusli.
Dirinya berharap dugaan penjualan BBM ke luar daerah Bengkalis ini perlu segera disikapi mengingat kelangkaan BBm yang terjadi bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat akan diselenggarakan pesta Demokrasi Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April mendatang, seyogyanya pelaksanaan Pemilu tersebut hendaknya berjalan dengan aman, tertib dan lancar tanpa kendala apapun.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis, H Ismail saat dikonfirmasi terkait pernyataan Camat Bengkalis tersebut mengatakan, kalau sejauh ini belum ada laporan yang masuk.
“Laporan seperti itu (dugaan penjualan BBM keluar daerah Bengkalis, red) belum ada kita terima. Namun demikian, apa yang disampaikan Pak Camat akan menjadi perhatian dan akan segera kita tindaklanjuti,” ujar Ismail.
Selama ini tim Disperindag selalu melakukan monitoring pendistribusian BBM baik ditingkat APMS maupun Pos APMS yang ada di desa-desa, termasuk di Ketam Putih. Selama proses pengawasan tersebut, tim belum pernah menemukan adanya dugaan penjualan BBM keluar Bengkalis.
“Kami akan koordinasikan dengan Camat, untuk memastikan hal ini. Persoalan BBM sangat sensitif, jadi kita perlu segera bertindak cepat,” kata mantan Kadis Perkebunan dan Kehutanan ini. (MC Riau/din)