BENGKALIS - Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkalis untuk memetakan daerah-daerah yang rawan konflik, seperti daerah-daerah perbatasan yang rawan pemilih ganda sehingga bisa berdampak pada penggelembungan suara untuk menyukseskan pemilu damai dan aman.
“Pemilu 9 April nanti harus berlangsung aman, damai dan legitimate. Dan Polri siap membantu KPU agar pesta demokrasi ini memenuhi tiga unsur tersebut,” ujar Kapolres di sela-sela pertemuan dengan KPU dan Panwaslu di rumah makan Yanti, Kamis (13/3).
Kapolres juga meminta kepada KPU Bengkalis sebagai lembaga penyelenggara Pemilu untuk selalu berkoordinasi baik dengan KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten Kota, khususnya untuk daerah-daerah perbatasan yang rawan konflik tersebut, sehingga potensi pemilih ganda dan sebagainya bisa diminimalisir.
“Misalnya di daerah perbataan Dumai-Bengkalis, tepatnya di Desa Bukit Kerikil. Tapalnya batasnyakan masih bermasalah. Lakukan koordinasi baik dengan KPU Provinsi maupun KPU Dumai sehingga tidak terjadi pemilih ganda. Kita akan memberikan atensi khusus terhadap daerah-daerah yang rawan konflik ini. Bisa saja nanti kita akan mengetatkan pengamanan dengan menambah personil di lapangan jika memang dibutuhkan. Tergantung situasi dan kondisi serta kekuatan personil kita,” ujar Kapolres.
Pada kesempatan itu Kapolres juga sempat menanyakan kepada KPU terkait desa-desa pemekaran baru, apakah ada perubahan daftar pemilih tetap (DPT) atau tempat pemungutan suara (TPS). Menurut Ketua KPU Bengkalis, Defitri Akbar, tidak ada perubahan, tetap mengacu pada desa lama.
“Kita masih mengacu pada desa. Artinya, tidak ada perubahan DPT maupun TPS,” ujar Defitri.
Menyangkut kesiapan logislitik Pemilu 9 April, menurut Defitri sejauh ini tidak ada persoalan. KPU saat ini sedang melakukan proses pensortiran dan pelipatan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan tanggal 30 Maret surat suara sudah harus didistribusikan ke kecamatan. (MC Riau/din)