RENGAT - Persentase partisipasi pemilih di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, setiap pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg), sejak tahun 1999, terus mengalami penurunan yang tentunya akan menjadi kerja berat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dapat kembali mengambil hati masyarakat, agar menggunakan hak pilihnya.
"Pada Pemilu tahun 1999, persentase pemilih di Inhu mencapai 92 persen. Kemudian pada Pemilu tahun 2004, menurun dengan partisipasi lebih kurang 84 persen. Pemilu tahun 2009, persentase kembali menurun, menjadi 71 persen partisipasi pemilih," kata Sekretaris KPU Inhu, Watno S.Sos, saat acara deklarasi kampanye damai dan kesepakatan siap menang siap kalah, bersama dengan seluruh Parpol peserta Pemilu 2014 di Indragiri Hulu," Minggu (16/3).
Sebelum pelaksanaan acara deklarasi, diawali dengan gerak jalan santai, yang diikuti oleh seluruh caleg dari 12 parpol yang ada. Jalan santai di awali dari stadion Narasinga Rengat dan berakhir di jalan Diponegoro.
Dikatakan Watno, banyak faktor yang menyebabkan tingkat partisipasi mengalami tren penurunan, diantaranya kejenuhan akan frekuensi pemilu yang tinggi, ketidak puasan akan kinerja system politik yang dianggap tidak memberikan perbaikan kualitas hidup, adanya paham keagamaan anti demokrasi dan melemahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilu sebagai instrument transormasi sosial.
“Hal tersebutlah yang menjadi tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk mewujudkan kesuksesan Pemilu tahun 2014 ini dengan pemahaman bahwa pemilu adalah tindakan politik yang mulia," tambahnya.
Sementara itu Ketua KPU Inhu, M Amin berharap, agar seluruh parpol, dapat bersama-sama memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan menumbuhkan kesadaran mereka untuk pentingnya pemilu, karena memang ini bukan hanya tugas dari KPU saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.
Wakil Bupati Inhu, Harman Harmaini mengakui adanya tren penurunan pada partisipasi masyarakat untuk ikut dalam pesta demokrasi yang dilaksanakan. “Contoh yang terdekat adalah Pemiliha Gubernur Riau beberapa waktu lalu. Putaran pertama partisipasi 53 persen, namun pada putaran kedua menurun menjadi hanya 43 persen saja," ungkapnya.
Herman berharap, agar masyarakat dapat memberikan hak suaranya pada 9 April 2014 ini. Untuk perusahaan swasta yang ada di Inhu, juga diharapkan memberikan kelonggaran pada karyawannya, untuk dapat menggunakan hak pilih mereka pada pemilu tersebut.
Harman mengimbau, agar dapat memilih sesuai hati nurani dan juga memilih wakil-wakil yang memang betul-betul mampu mewakili 400 ribu lebih masyarakat Inhu, agar dapat terus memperjuangkan program-program pro rakyat yang akan dilaksanakan oleh pihak eksekutif. (MC Riau/ana)