DUMAI - Pendistribusian jatah beras miskin (raskin) di Kota Dumai, Riau, bagi ribuan rumah tangga sasaran (RTS) terkendala belum tuntasnya penyampaian data warga penerima dari pemerintahan kelurahan ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Kepala Dinas Sosial Dumai, Darmawan kepada pers di Dumai, Rabu (23/4) menyatakan, sejauh ini masih ada sebagian kelurahan yang belum melaporkan data warga penerima untuk kepentingan pendataan pendistribusian raskin.
"Kami masih menunggu penyampaian data warga penerima dari sejumlah kelurahan, dan sebab itu hingga kini raskin belum didistribusikan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, kendala lainnya sehingga raskin belum disalurkan adalah karena anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2014 masih diverifikasi dan belum dapat digunakan.
"Pendistribusian tahap pertama tahun ini kita rencanakan sekaligus 4 bulan, sejak Januari hingga April ini," terangnya.
Dia mengakui, kendala pendistribusian raskin ini memang sudah banyak dikeluhkan warga penerima yang diterima pihaknya, namun kembali diminta kesabaran mengingat kondisi yang terjadi.
Dalam program raskin ini, Dinas Sosial tetap mengacu pada data penerima berdasarkan pendataan dari tim koordinasi pengentasan kemiskinan daerah, yaitu sebanyak 9.423 RTS.
Jatah Raskin yang akan diterima warga berhak masih sebanyak 15 kilogram per kepala keluarga per bulan dan digratiskan sepenuhnya karena ditanggung oleh pemerintah daerah.
Penyaluran raskin ini, lanjutnya, nanti akan bekerjasama dengan Perum Bulog setempat langsung ke seluruh kelurahan yang ada setelah pemerintah daerah menyampaikan surat pengajuan alokasi (SPA).
"Kordinasi kami dengan Bulog sejauh ini cukup bagus dan berjalan baik, namun karena data penerima belum diterima, sehingga SPA belum kami ajukan," ucapnya. (MC Riau/ar)