DUMAI - Rumah Sakit Umum (RSU) kota Dumai, Propinsi Riau menangani seorang pasien terduga virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang baru kembali dari perjalanan umrah, Selasa (13/5).
Jemaah umrah atas nama Mulyadi Aziz (53) warga Kecamatan Dumai Selatan ini diketahui suspect virus ketika turun dari kapal laut dan menjalani pemeriksaan kesehatan di pelabuhan penumpang internasional Pelindo setempat.
Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Survailand Epidemologi pada kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Dumai Suprapto mengatakan, saat pemeriksaan, kondisi tubuh Mulyadi terlihat pucat dan lemas, ditambah panas tubuh 38 derajat disertai batuk-batuk.
"Karena dicurigai mempunyai tanda-tanda terjangkit virus MERS, seorang jemaah kita evakuasi ke rumah sakit umum untuk dilakukan penanganan medis intensif," kata Suprapto.
Mulyadi yang merupakan jemaah umrah program Bagian Kesra Setdako Dumai ini diperiksa kondisi kesehatannya oleh petugas KKP dengan menggunakan alat pengukur suhu tubuh (Thermalscanner) dan Infra Red Thermometer.
Selain itu, pihak KKP juga melakukan body clean dengan menggunakan cairan alkohol 90 persen untuk membunuh virus MERS yang menempel pada pakaian dan tas yang dibawa.
Sementara, Direktur RSUD Dumai dr Syaiful menyatakan, pasien terduga virus MERS ini telah dilakukan serangkaian penanganan medis sesuai prosedur tindakan, dan dikarantina di suatu ruangan khusus terisolir.
"Pasien ditangani oleh dokter penyakit dalam dan kini harus menjalani perawatan intensif dengan dikarantina di satu ruangan khusus," jelasnya.
Untuk memastikan kondisi kesehatan pasien dari dugaan terjangkit virus MERS, petugas medis akan berkordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Propinsi Riau agar dilakukan uji laboratorium terhadap sampel darah.
"Kita masih harus menunggu beberapa hari untuk memastikan kesehatan terduga MERS ini, dan tindakan medis yang dilakukan sesuai prosedur penanganan pasien khusus penyakit yang diduga berasal dari Arab Saudi," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Marjoko Santoso menyatakan, pihaknya akan mengawasi perkembangan kesehatan seluruh jemaah umrah yang pulang dan diingatkan agar memperhatikan kesehatan selama di rumah.
"Dalam 14 hari kedepan, jika jemaah umrah mengalami demam tinggi dan batuk-batuk maka kita minta untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau pelayanan medis terdekat," kata Marjoko.
Meski hanya seorang jemaah yang dicurigai suspect virus MERS, namun Dinkes tetap mengawasi kesehatan seluruh peserta umrah yang berjumlah 170 an orang tersebut yang kini sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Kita juga telah menyebarkan edaran tentang bahaya dan antisipasi virus MERS ini kepada seluruh jemaah umrah yang telah pulang agar dipahami untuk kepentingan kesehatan. "Ini baru suspect, dan untuk memastikan pasien, harus dilakukan rontgen pada bagian paru-paru dan mengambil sampel tenggorokan," ungkap Kadis Kesehatan. (MC Riau/ar)