DUMAI - Pemerintah Kota Dumai, Riau, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat sudah mendekati kata sepakat dengan Pemerintah Kota Sibolga, Propinsi Sumatera Utara bekerjasama di bidang ekspor ikan ke Malaysia.
Kepala Disnakan Dumai Syafrizal kepada pers di Dumai, Jumat (23/5) mengatakan, rencana kerjasama ini segera akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama dua belah pihak.
"Sebelumnya kita telah ada komunikasi dengan instansi terkait Pemkot Sibolga, dan segera akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding," kata Syafrizal.
Kerjasama ini, sebutnya, akan dilakukan dengan pengiriman produksi ikan tangkapan Pemkot Sibolga ke Dumai dan dieskpor ke Negara Malaysia melalui Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Terminal Agribisnis, di Kecamatan Dumai Barat.
Pihaknya dalam sebulan terakhir ini telah mulai melakukan kegiatan ekspor ikan ke Malaysia dengan volume sebesar 15 ton per kapal dengan dua kali pengiriman dalam sepekan.
"Sejauh ini tanggapan dari Pemkot Sibolga memandang prospek itu bagus dan menyatakan ketertarikan untuk mengirim pasokan ikan yang akan kita tampung di tempat pendaratan ikan di pelabuhan Dumai," terangnya, Jumat.
Menurutnya, pengiriman ikan ke negara tetangga akan menggandeng pihak eksportir lokal dan sebagian besar habitat laut yang diekspor, merupakan ikan tangkapan nelayan setempat serta pasokan dari sejumlah daerah.
"Mudah-mudahan rencana kerjasama dua daerah ini, berjalan baik dan lancar serta menghasilkan hal yang baik pada masyarakat khususnya nelayan," harapnya.
Disnakan Dumai memastikan, untuk pemenuhan kebutuhan ikan yang dikonsumsi masyarakat dengan rata-rata 18 ton perhari di wilayah itu, selain mengandalkan ikan dari hasil tangkapan nelayan, juga didatangkan dari sejumlah daerah.
Meski ekspor dilakukan, namun pemerintah daerah juga memastikan permintaan ikan yang dijual di pasar tradisional untuk konsumsi masih tersedia dalam jumlah cukup dan tidak terjadi kelangkaan.
Pemkot Dumai sebelumnya juga telah mencanangkan program Gemar Makan Ikan kepada masyarakat umum dengan membentuk Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan).
"Wadah ini terus dikampanyekan karena dengan mengkonsumsi ikan bisa membuat jantung sehat. Forikan merupakan motor penggerak dalam memasyarakatkan gemar makan di daerah ini," terangnya.
Melalui wadah ini diharapkan juga dapat meningkatkan wawasan informasi tentang pentingnya gizi yang berasal dari ikan, serta memberikan peluang peningkatan produksi bagi nelayan dan pembudidaya ikan.
Diharapkan pula bahwa ikan akan menjadi menu utama di dalam keluarga dan akan menjadi sarana dalam meningkatkan kemandirian masyarakat di saat terbatasnya pasokan protein hewani.
"Secara umum, tingkat komsumsi makan ikan masyarakat Dumai masih rendah. Karena itu, kita akan menggalakkan sosialisasi agar meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memakan ikan," ungkapnya. (MC Riau/ar)