PEKANBARU - Jumlah bayi yang menderita stanting atau kurang gizi kronis di Riau masih cukup tinggi, untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengajak masyarakat Riau untuk lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh keluarga mereka.
Khususnya ibu hamil dan bayi. Sebab tunting terjadi diakibatkan pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur sehingga kekurangan gizi.
"Selain pola makan yang sehat dan teratur kami juga menganjurkan agar ibu hamil juga mengkonsumsi tablet tambah darah, sehingga saat bayi masih berada didalam kandungan bisa tercukupi asupan gizinya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat (26/6/2020).
Mimi mengungkapkan, hingga tahun 2020 ini, baru ada lima kabupaten yang menjadi lokus penanganan intervensi stunting di Riau. Diantaranya Rokan Hulu, Kampar, Meranti dan Rokan Hilir.
"Target kita di tahun 2021 semua kabupaten kota di Riau bisa kita masukkan kedalam lokus penanganan intervensi stunting di Riau," ucap Mimi. (MCR/SA).