PELALAWAN - Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) dan Pemadam Kabupaten Pelalawan, Riau, telah menyiapkan berbagai rencana aksi dalam menghadapi terjadi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau yang diprediksi akan terjadi tiga bulan kedepan.
"Sedangkan sejumlah aksi yang sudah dipersiapkan yakni melakukan sosialisasi, perekrutan ratusan relawan bencana, patroli dan pembentukan posko bencana Karhutla serta persiapan lainnya dalam mengantisipasi terjadinya potensi-potensi karhutla," kata Kepala BPBPKD Pelalawan Abu Bakar M.Ap, Minggu (1/6) kemarin di Pangkalan Kerinci.
Ia mengatakan, guna memberikan imbauan antisipasi terhadap bahaya terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka selama sepekan lalu, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 12 kecamatan yang ada dikabupaten Pelalawan. Begitu juga perekrutan 746 relawan bencana didesa-desa dikabupaten Pelalawan yang didanai pemerintah Provinsi Riau, juga sudah tuntas dan rampung dilakukan pihaknya.
"Jadi, saat ini kita hanya tinggal menunggu kegiatan pembekalan dan pelatihan pada ratusan relawan bencana ini, yang pelaksanaannya akan digelar dikabupaten Pelalawan oleh Pemprov Riau, dalam waktu dekat ini. Sedangkan gaji, dan pakaian untuk para relawan bencana yang baru direkrut tersebut, akan dibiayai Pemprov Riau," ujarnya.
Dijelaskan mantan Sekwan DPRD Pelalawan ini, bahwa pihaknya juga telah mulai melakukan patroli dilapangan dengan membawa peralatan pemadam kebakaran kelokasi-lokasi titik rawan terjadi karhutla di yang ada diwilayah Kabupaten Pelalawan ini.
"Disamping kegiatan Patroli tersebut, kita juga sudah membentuk posko bencana karhutla kecamatan di 12 kecamatan. Selian itu, kita juga sudah dirikan posko induk bencana dikabupaten Pelalawan. Jadi, semua petugas dan relawan bencana yang ditempatkan disetiap posko bencana tersebut, telah siap stanby untuk melakukan aksi pemadaman kebakaran hutan dan lahan bila terjadi ditengah masyarakat dilapangan.
Dengan demikian, maka harapan kita, masalah Karhutla di negeri Bono ini dapat cepat diantisipasi, sehingga tidak berdampak pada terjadinya bencana kabut asap pada tahun sebelumnya yang telah sangat mengganggu kesehatan masyarakat," pungkasnya. (MC Riau/Iin)