PELALAWAN - Seperti tahun-tahun sebelumnya, tiap jelang bulan ramadhan, masyarakat yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Pelalawan, Riau, melaksanakan ritual pembersihan diri dengan mandi balimau yang biasa dikenal dengan istilah Potang Maogang.
"Namun, sebelum di mulainya ritual potang maogang di seluruh bagian wilayah Kabupaten Pelalawan, prosesi tradisi ritual ini dimulai dari tanah bersejarah sebagai cikal bakal Kabupaten Pelalawan, tempat berdirinya kerajaan Pelalawan Istana Sayap di Kelurahan Pelalawan yang dikenal dengan nama Mandi " Balimau Sultan," kata Ketua Panitia Pelaksana Mandi Balimau Sultan Yusmuhardi SP melalui Kepala Seksi Publikasi Asnol Mubarack SSos MSi, Kamis (19/6) di Pangkalan Kerinci.
Dikatakan Asnol, bahwa untuk pelaksanaan Mandi Balimau Sultan jelang bulan suci Ramadhan 1435 H/ 2014 M, ritual balimau Sultan akan dilaksanakan lima hari sebelum masuknya satu Ramadhan yakni pada 23 Juni mendatang.
"Insyallah, jika tidak ada aral melintang, pada tanggal 23 Juni mendatang kita akan melaksanakan acara mandi balimau sultan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan, seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Asnol.
Dijelaskan Kepala Seksi Publikasi mandi balimau sultan ini, bahwa mandi Balimau Sultan ini merupakan agenda tahunan Lembaga Kerapatan Adat Melayu (LKAM) Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pelaksanaan mandi Balimau Sultan ini, dipusatkan tepat disamping Istana Sayap di tepian sungai Rasau Pelalawan.
"Sebagai mana kita ketahui bersama, bahwa mandi balimau sultan ini merupakan pembuka mandi balimau diseluruh desa di kabupaten Pelalawan. Artinya, sebelum dilakukan prosesi mandi balimau sultan ini, maka mayarakat Kabupaten Pelalawan belum diperkenankan untuk melaksanakan mandi balimau dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. Untuk itu, pelaksanaan mandi balimau sultan ini digelar lebih awal," tegasnya.
Menurut Asnol, bahwa rangkaian acara mandi balimau sultan ini nantinya akan digelar selama dua hari mulai dari tanggal 22-23 Juni 2014. Untuk pelaksanaan pembukaan yang dilaksanakan pada Ahad (22/6), acara dimulai dengan prosesi penyambutan serta penjemputan kedatangan Sultan Pelalawan, tepatnya mulai pukul 14.00 -17.00 wib. Kemudian, acara akan dilanjutkan pada hari Senin (23/6) dengan melakukan ziarah kubur ke makam sultan Pelalawan yang berada di kawasan mesjid hibbah Pelalawan, mulai pukul 07.00 - 09.00 wib.
"Setelah melakukan ziarah kubur, maka kegaiatan akan dilanjutkan dengan melakukan expos pembangunan kembali istana sayap pelalawan yang bertempat di masjid Hibbah Pelalawan oleh Sultan Pelalawan. Selanjutnya pada pukul 14.30 Wib, maka acara puncak yakni mandi balimau sultan segera dilaksanakan," tandasnya.
Asnol mengungkapkan, bahwa kegiatan mandi Balimau Sultan ini nantinya, direncanakan akan dibuka oleh langsung Bupati Pelalawan M Harris yang didampingi oleh Wakil Bupati Pelalawan Drs Marwan Ibrahim dan Sekdakab Pelalawan Drs H Tengku Mukhlis MSi. Selain itu, acara ini juga akan dihadiri langsung oleh Sultan Pelalawan Tengku Kamaruddin Haroen, jajaran pengurus Lembaga Kerapatan Adat Melayu (LKAM) Pelalawan, tokoh adat, Kadis/Kaban, Kabag yang ada di lingkungan Pemkab Pelalawan. Dan dalam acara puncak mandi Balimau Sultan ini, masyarakat dan para petinggi negeri ini akan berbaur dalam satu tradisi.
"Sedangkan dalam acara ini, Bupati Pelalawan HM Harris dan Sultan Pelalawan Tengku Kamaruddin Haroen, akan melakukan penyiraman pada orang-orang tertentu seperti Camat, Tokoh Adat dan Lurah. Dan tentunya dalam pelaksanaan kegiatan mandi Balimau Sultan ini, kami juga akan mengundang seluruh tokoh masyarakat pelalawan yang saat ini berdomisili di Pekanbaru maupun Kabupaten Kota yang ada di Propinsi Riau untuk balik kampung, menyukseskan acara mandi balimau sultan ini. Serta masyarakat luas, kami juga turut mengundang untuk dapat menghadiri dan memeriahkan acara mandi balimau sultan ini," terangnya.
Untuk itu, sambung Asnol, pihaknya berharap agar melalui kegiatan mandi balimau sultan ini, maksud dari tradisi untuk mensucikan diri agar dapat melaksanakan ibadah puasa dengan khusuk dapat terlaksana yang pada akhirnya dapat kembali ke fitrah masing-masing. Dan kegiatan ini juga bertujuan untuk menyambung tali silaturahim dan saling maaf-memaafkan jelang datangnya ramadhan 1435 H atau tahun 2014 Masehi ini.
"Sebagai umat muslim, kita memang diharuskan untuk saling maaf-memaafkan dalam memasuki bulan suci ramadhan ini. Sehingga dengan begitu, diharapkan saat menjalani ramadhan, kita sudah siap lahir dan batin. Dan mudahan-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib tanpa danya kendala," pungkasnya. (MC Riau/Iin)