SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Irwan Nasir, mengambil kesempatan berdialog dengan warga Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, saat tabliq akbar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Minggu (22/6) dan menjelaskan seputar tantangan membangun daerah termasuk pembangunan proyek multiyears Jembatan Selat Rengit (JSR) untuk mengatasi kemiskinan di daerah itu.
Bupati memberikan sambutan setelah tabliq akbar yang menghadirkan penceramah dari Tanjungbalai Karimun digelar.
"Harus diakui kita menghadapi kendala kekurangan SDM dalam melaksanakan pembangunan. Untuk diketahui di Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai SKPD yang paling banyak mengelola pembangunan fisik, hanya memiliki belasan pegawai. Ini sangat tidak seimbang dengan beban pekerjaan dan dana yang harus dikelola," katanya.
Menurutnya, upaya-upaya menambah dan meningkatkan SDM terus dilakukan. Selain melalui sektor pendidikan dalam bentuk beasiswa dan menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas, dalam waktu dekat juga akan segera masuk pegawai-pegawai yang lulus hasil seleksi tahun 2013 lalu.
Usai Bupati memberikan sambutan, beberapa warga diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan. Seorang warga menyatakan Desa Melai sempat menjadi daerah swasembada pangan terbaik nomor lima nasional sekitar tahun 1970-an namun sekarang mereka tidak bisa lagi menanam padi akibat pembangunan tali air yang berdampak pada masuknya air laut ke lahan persawahan.
"Kami juga ingin mengetahui manfaat pembangunan Jembatan Selat Rengit (JSR) yang katanya menelan dana sangat besar. Juga kami mengharapkan bagaimana kelanjutan pembangunan jalan poros antar desa," ungkap seorang warga.
Menjawab pertanyaan warga, Bupati menegaskan akan segera mengkaji persoalan proyek tali air yang justru berdampak negatif bagi lahan pertanian warga. Mengenai jalan poros, Bupati menjelaskan sedang dalam tahap lelang dan diperkirakan akan segera dikerjakan dalam bulan Ramadhan mendatang.
"Kenapa jalan poros ini tidak langsung semenisasi, tapi kita lakukan pengerasan dulu karena mengingat kondisi dan struktur tanah kita yang gambut. Biar lambat tapi jalan yang dibangun itu tahan. Kita tidak ingin baru setahun dipakai langsung rusak dan patah," tegasnya.
Menyangkut jembatan Selat Rengit (JSR), Bupati menjelaskan bahwa sebelum dirinya menjabat Bupati kondisi kemiskinan di Kepulauan Meranti mencapai 40 persen lebih. Sebagian besar kemiskinan itu terdapat di Pulau Merbau. Untuk itulah JSR dibangun dengan harapan membuka isolasi ekonomi masyarakat.
"Syukur Alhamdulillah saat ini prosentase kemiskinan turun jadi sekitar 30 persen. Penyebab utama kemiskinan adalah keterisolasian dari seperti Pulau Merbau. Kenapa JSR itu dibangun di sana, selain mengatasi masalah kemiskinan juga karena Pulau Merbau memiliki lahan yang luas untuk keperluan berbagai pembangunan daerah," tegas Bupati.
Bupati juga menyatakan akan meningkatkan dana PNPM. Bila tahun 2014 ini hanya sekitar Rp60 miliar, maka akan dinaikkan menjadi minimal Rp100 miliar pada tahun 2015. Bupati mengaprepsiasi program-program pembangunan melalui PNPM yang dianggap tepat sasaran dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. (MC Riau/san)