BENGKALIS - Jumlah penderita AIDS/HIV di Kabupaten Bengkalis, Riau, saat ini sudah terbilang sangat mengkhawatirkan, terhitung Maret 2014, jumlahnya telah mencapai 219 jiwa, terdiri dari 84 laki-laki dan 135 perempuan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bengkalis, H. Suayatno ketika membuka secara resmi pertemuan inisiasi pembentukan layanan konfrehensif berkesinambungan (LKB) Kecamatan Bengkalis di ruang pertemuan Puskesmas Bengkalis, Senin (23/6). Acara dihadiri Sekcam Bengkalis, Komisi Penanggulangan AIDS dan HIV, UPTD Puskemas, Kepala Desa dan lurah se-Kecamatan Bengkalis.
Wabup dalam pengarahannya menyampaikan bahwa di Kabupaten Bengkalis terjadi 51 kasus AIDS, 30 diantaranya meninggal dunia. Hal ini menandakan bahwa persoalan AIDS di Kabupaten Bengkalis sudah sangat serius. Kasus AIDS ini seperti fenomena gunung es yang siap meledak sewaktu-waktu.
“Untuk itu perlu adanya upaya pencegahan salah satunya melalui sosialisasi secara intens kepada masyarakat apa penyakit AIDS, apa dampak bagi orang yang terkena panyakit itu dan seperti apa cara menanganinya. Kasus AIDS terbesar nomor 4 menimpa ibu rumah tangga,” ujar Wabup.
Ditambahkan Wabup, sekedar informsai di wilayah Mandau dan Pinggir paling banyak masyarakat yang terkena penyakit AIDS karena di wilayah itu ada lokalisasi. Dari sinilah terjadinya penularan terhadap ibu-ibu rumah tangga karena bapak-bapaknya yang suka jajan di luar.
“Jumlah penderita AIDS/HIV Kabupaten Bengkalis saat ini sudah terbilang sangat mengkhawatirkan. Terhitung Maret 2014 jumlah penderita AIDS/HIV di Bengkalis berjumlah 219 jiwa, 84 laki-laki dan 135 perempuan,” ujar Wabup.
Jika dilihat, yang banyak terkena dampak dan penderita AIDS/HIV adalah kelompok umur produktif yakni 16-60 tahun, termasuk di dalamnya ibu rumah tangga. Hal ini tentunya menjadi ancaman serius terhadap masyarakat sehingga diperlukan langkah-langkah khusus untuk menanggulangi kondisi tersebut. (MC Riau/din)