PEKANBARU - Harga kontrak futures berjangka Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah pengiriman Mei yang aktif diperjualbelikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1,93 persen dibanding posisi penutupan pekan lalu ke RM 3.590 per ton. Kenaikan harga CPO menyusul menguatnya harga minyak mentah di bursa berjangka.
"Setelah sempat tertekan akibat aksi ambil untung para trader, harga si emas hitam lanjut menguat. Ketik CPO menguat, harga tandan buah segar (TBS) di tanah air juga terangkat naik," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa (23/2/2021).
CPO, jelas Defris, merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif minyak. Kenaikan harga minyak mentah membuat penggunaan minyak nabati seperti CPO menjadi semakin menarik untuk produksi biodiesel seiring dengan semakin maraknya tren kebijakan bauran energi yang ramah lingkungan.
"AmSpec, perusahaan inspeksi independen, mencatat ekspor CPO Malaysia pada 1-20 Februari 2021 mencapai 697.794 ton. Melonjak 10,3 persen dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan pekan ini harga CPO di Riau naik menjadi Rp9.740,11 per kg dan harga kernel Rp7.022,21 per kg," jelasnya.
Yang mana, untuk harga jual CPO, PT PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp412,40 per Kg, PT Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp262,40 per Kg, PT Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp356,00 per Kg, PT Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp409,55 per Kg, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp276,50 per Kg dari harga minggu lalu.
Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp5,73 per Kg, PT Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp6,00 per Kg, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp37,50 per Kg dari harga minggu lalu. (MC Riau/RAT)