Pekanbaru-- Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi dalam rangka Persiapan Percepatan Pembentukan Tim Percepatan dab Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Ruang Rapat Lantai dua Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru, Selasa (23/2/2021).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Decymus menjelaskan Tim percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah ini merupakan Konsern Presiden RI. Pertemuan ini merupakan Akselerasi Persiapan Pembentukan Tim Percepatan Dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
" Dalam Struktur TP2DD nantinya Gubernur Riau akan jadi ketua, Sekda Provinsi Riau sebagai ketua harian dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru menjadi wakil ketua kepala perwakilan dan ada anggota terdiri dari Pejabat lintas Stakeholder terkait termasuk dari Kabupaten kota di Riau,"Ujar Decymus.
Sementara itu Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau Eva Revita menerangkan Badan Pendapatan Daerah Riau dapat menjalankan Elektronifikasi dengan sistem Cashless tahun 2021.
" Kita jangan sampai kalah dengan Provinsi lain dan pada prinsipnya Pemprov Riau mendukung untuk pertumbuhan ekonomi riau dengan digitalisasi," ujar Eva Revita .
Ia juga menjelaskan, Pemerintah mendukung terkait digitalisasi. saat ini melihat angka 2,80 dari range 0 sampai lima, merupakan angka yang harus di tingkatkan, sehingga Pemprov Riau mendukung full pembentukan ini TP2DD ini.
Digitalisasi di Pemprov Riau juga sudah mulai ancang ancang dengan adanya e- commercedimana mengapply kegiatan apbd termasuk pengadaan barang dan jasa.
" Bagaimana provinsi dapat mengakomodir kegiatan apbd melalui e-Commerce. data UMKM di Provinsi Riau sebanyak 23.000 UMKM artinya dana apbd Isa bergukir untuk UMKM . pendapatan inklusif kanal terakhir merupakan peningkatan perekonomian dan berharap peningkatan pendapatan asli daerah provinsi Riau,"lanjutnya.
Lebih lanjut Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Asral Mashuri menjelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak boleh lagi bergantung atau mengharapkan bagi hasil atau dana perimbangan tapi harus tingkatkan Pendapatan Asli Daerah atau pad dengan cara elektronifikasi yang basisnya digital. Dalam Hal elektrinifikasi Digital ini Riau masih perlu ditingkatkan dibandingkan Provinsi Lainnya di Sumatera.
"Setelah lihat indek dari skala nol sampai lima ternyata Riau Indeks Riau 2,35. indek etp untuk Riau baru 2,08 persen. Pekanbaru termasuk agak tertinggal. angkanya masih 2,12. secara rata rata Riau 2,35 dari skala lima," jelas Asral Mashuri.
Pembentukan tim percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah provinsi Riau nantinya akan membangun sistem elektronifikasi Penerimaan pajak PBB, PKB, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Elektronifikasi Penerimaan retribusi retribusi pelayanan pasar , retribusi pelayanan parkir, retribusi terminal, retribusi tempat rekreasi, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin gannguan dan jenis lainnya dengan Pemanfaatan QRIS untuk bayar pajak termasuk pajak daerah dan pembayaran pajak melalui platform e-Commerce.
Quick respon Indonesia Standart atau QRIS merupakan uang elektronik berbasis server QRIS tidak di batasi dimensi tempat ruang, sehingga pembayaran bisa di dibayar lewat mana saja baik e-commerce, berbagai Merchant maupun melalui telepon genggam smart Phone. Diperluas dan di percepat nya Elektronifikasi ini supaya infrastruktur digital di daerah memadai.
MCR/HMH.