PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memaparkan 11 butir penting jelang Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang di hadapan peserta Rapat Fasilitasi Koordinasi Daerah dalam rangka Pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 dan Persiapan menghadapi Idul Fitri 1435 Hijriyah di Ruang Melati Lantai III Kantor Gubernur Riau, Jumat (4/7).

Menurut Wakil Gubernur Riau ke sebelas butir itu; pertama mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mensukseskan Pilpres 9 Juli 2014 dan menyalurkan hak suaranya ( tidak golput ), sehingga Pilpres berjalan damai, fair dan demokratis; kedua penyelenggara Pilpres (KPU) agar professional dan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku, sehingga tidak terjadi konflik politik yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ketiga antisipasi dan pengawasan Kerusakan surat suara Pilpres dan perlengkapan Pemilu lainnya. Dan jika ada aduan, agar ditindaklanjuti sesuai aturan dan mekanisme serta prosedur yang diatur dalam UU; keempat meminimalisir penyimpangan dan pelanggaran pemilu termasuk intimidasi dan paksaan dari siapapun dan terhadap siapapun. Percayakan kepada Polri/TNI/Bawaslu untuk mencegah; kelima awasi pernyataan dan tindakan provokatif serta hal-hal yang bisa menimbulkan kecurigaan, fitnah oleh oknum yang bisa menyulut emosi dari elemen masyarakat.

Ke enam pers dan media diharapkan melakukan pemberitaan yang konstruktif, pers berperan untuk mewujudkan pemilu damai tertib adil dan demokratis; Ketujuh pengawasan dan pengamanan diwilayah perbatasan Rokan Hulu dan Kampar (5 desa), Rokan Hilir dan Sumatera Utara dan Rokan Hulu dengan Sumatera Utara; delapan TNI /POLRI / PNS tetap menjaga netralitas sesuai dengan insteuksi Presiden;

Ke sembilan pemerintah provinsi/kabupaten/kota agar ikut mengawal dan mengawasi jalannya penyelenggaraan Pilpres hingga selesai, dari tingkat Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota hingga provinsi untuk meminimalisir hambatan-hambatan yang terjadi dilapangan;  ke Sepuluh mengummkan hari Rabu 9 Juli 2014 sebagai hari Libur nasional sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 24 tahun 2014 tanggal 30 Juni 2014 tentang Penetapan Hari Pemungutan Suara Pemilahan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014; Ke Sebelas pemenang pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini wajib didukung dan dijunjung tinggi sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Disamping masalah Pilpres Wagubri juga menjelaskan hal-hal yang begitu urgen dalam menghadapi hari raya Idul fitri 1435 H tahun ini; soal ketersediaan kebutuhan pangan; ketersediaan Bahan Bakar Minyak; angkutan lebaran; Infrastruktur jalan; kelistrikan; Tunjangan Hari Raya; Layananan penukaran uang tunai dan mudik lebaran. Kesemua item atau point ini harus menjadi perhatian yang tinggi bagi instansi pemangku kepentingan,ujar Andi Rachman.

Sementara itu Ketua KPU Riau Nurhaimin mengatakan; daftar pemilih tetap seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan KPU nomor 506 berjumlah 4.208.306 yang tersebar di 12.166 tempat pemungutan suara. Menurut Nurhaimin bagi daftar pemilih tambahan (DPTb) pemilih DPT yang pindah TPS karena alasan tertentu ( tugas, inap Rumah Sakit, Lembaga Pemasyarakatan, tugas belajar, pindah, bencana berhak memilih sejak pukul 07.00 - 13.00 Wib.

Sementara untuk daftar pemilih khusus (DPK) berjumlah 5.874 yang tersebar di 332 TPS, 111 desa/kelurahan, 42 Kecamatan dan 8 kabupaten/kota. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT/DPTb berhak mimilih sejak pukul 07.00 s/d 13.00 wib. Dan bagi DPK tambahan, pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT,DPTb dan DPK berhak mimilih sejak pukul 12.00 s/d 13.00 wib. Pada bagian akhir paparannya ia ungkapkan Gilput bukan Solusi.

Rapat fasilitasi yang diselenggarakan pemprov Riau ini diikuti anggota Forkompida Provinsi Riau, Wakil bupati, Wakil walikota, anggota Forkompida se Riau, Ketua KPU se Riau, Ketua DPRD se Riau, Kaban Kesbangpollinmas se Riau, PLN dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Riau. (MC Riau/mm)