PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa pihaknya kini telah meningkat proses pelacakan kontak atau tracing untuk mengidentifikasi orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.
"Sekarang tracing sudah kita tingkatkan. Kalau sesuai arahan dari Sekjen Kemenkes tadi diarahkan minimal tracing terhadap 10 orang kontak erat saja sudah bagus. Namun, kita putuskan untuk tracing 15 orang untuk memaksimalkan pelacakan. Artinya kalau ada satu orang terkena Covid-19, 15 orang kita tracing," kata Gubri Syamsuar di Posko Penanganan Covid-19 di Riau, Kamis (27/5/2021).
Dengan adanya peningkatan tracing kontak ini, kata Gubri, jumlah pasien Covid-19 di Riau juga akan seiring meningkat. Ini dikarenakan tujuan tracing adalah untuk menemukan banyak kasus agar dapat cepat dilakukan upaya pengendalian berupa isolasi mandiri, karantina, dan lainnya.
"Dampaknya nanti pasien Covid-19 di Riau jadi tinggi, tapi itu nanti akan turun kembali. Namun, ini lah salah satu cara untuk mempercepat pelacakan dan memutuskan rantai penularan Covid-19," jelas Gubri.
Selain itu, untuk memutuskan penyebaran pandemi tidak cukup hanya dengan tracing, melainkan juga harus didukung oleh masyarakat yang disiplin protokol kesehatan. Setidaknya dengan disiplin Prokes 4M yakni menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. "Masyarakat dapat membantu pemerintah memutuskan penularan Covid-19 dengan disiplin Prokes," tukasnya.
(Mediacenter Riau/rat)