PEKANBARU - Alhi epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, meningkatnya pasien positif COVID-19 di Riau belakangan ini disinyalir dampak lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah lalu. Dimana dampaknya baru terlihat dua pekan setelah perayaan Idul Fitri.
"Memang estimasi kami satu sampai dua pekan pasca lebaran kasus COVID-19 akan naik di Riau," kata dr Wildan, Kamis (27/5/2021).
Lebih lanjut dikatakannya, pasca Idul Fitri juga diketahui bahwa klaster keluarga semakin banyak, hal tersebut menjadi paramater bahwa naiknya kasus diduga akibat saat lebaran banyak masyarakat tidak menjaga protokol kesehatan.
"Budaya silaturahmi disaat lebaran sulit untuk dihindari dan kemungkinan tidak menerapkan protokol kesehatan karena dianggap hanya keluarga. Hal ini yang membuat transmisi COVID-19 terjadi," ujarnya.
Selain itu, demikian dr Wildan, masih banyaknya masyarakat yang memaksakan diri untuk mudik dan banyaknya yang lolos melakukan mudik saat pembatasan kegiatan mudik juga menjadi salah satu indikator.
"Karena mobilitas orang sangat berperan dalam penularan COVID-19. Oleh sebab itu, pelacakan kontak erat harus lebih diperkuat yakni 15 orang per kasus konfirmasi positif," katanya.
Selain itu, lanjut dr Wildan, vaksinasi juga harus lebih gencar dilakukan terutama kepada kelompok lansia, karena mereka rentan menjadi kondisi berat bila tertular COVID-19.
"Kemudian juga penegakan hukum yang konsisten dan bisa menimbulkan efek jera juga harus dilakukan," pintanya. (mediacenter Riau/MS)
(Mediacenter Riau/ms)