PEKANBARU- Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri (SCB) menyebutkan, puisi adalah nikmat yang dapat dirasakan manusia, puisi nikmat yang diberikan Allah.
Hal ini dikatakan SCB dalam simposium yang ditaja Universitas Lancang Kuning, Fakultas Ilmu Budaya, Sabtu (26/6) sebagai rangkaian Festival Sutardji Calzoum Bachri 2021.
"Kenikmatan itu seperti pelangi, bermacam-macam bentuk, dan surga adalah segala nikmat," ungkap Presiden Penyair Indonesia itu.
Manusia, sambung SCB, adalah pencari nikmat. Puisi adalah upaya penyair mencari nikmat dan bersaksi pada keindahan. Kata-kata adalah makhluk, dia tidak berkhianat yang merupakan kamus nilai kesaksian.
"Puisi menambahkan nama dan makna pada kata-kata, alangkah luasnya nikmat itu dan kita harus mencarinya," ungkap SCB.
Puisi memberi keluasan pada manusia, pada tradisi dengan penambahan yang luas maknanya. Misalnya, kata SCB, nama lain dari luka adalah syukur, bersabar, nama inilah yang dicari oleh penyair.
"Puisi juga merupakan pengalaman," tukas Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri.
(Mediacenter Riau/fik)