PEKANBARU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno membeberkan strategi pengembangan ekonomi pedesaan di era industri 4.0. Diantaranya adalah melalui pendekatan teknologi digital kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara Pendidikan Kepemimpinan Nasional. Turut hadir pada acara itu, Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Jenri Salmon Ginting melalui virtual di ruang Riau Command Center Menara Lancang Kuning, Pekanbaru, pada Jumat, (02/07/21).
Ketika memaparkan strategi pengembangan ekonomi pedesaan di era industri 4.0. Menparekraf mengatakan, bahwa pengembangan ekonomi pedesaan di era industri 4.0 ini adalah suatu keniscayaan.
"Seperti kita ketahui bahwa 60 persen masyarakat kita masih tinggal di pedesaan dan ada PR (pekerjaan rumah, red) yang sangat strategis bagaimana kita mengubah bukan lagi Indonesia membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia," katanya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, bahwa pengembangan desa suatu hal yang sangat dimungkinkan di era industri 4.0 dengan pendekatan teknologi digital dan beberapa terobosan.
Lebih lanjut Menparekaf menuturkan, untuk melihat keindahan desa wisata, Kemenparekraf telah memberikan wadah melalui jejaring desa wisata. Sistem ini menyajikan sebaran desa wisata dengan indikator kategori desa sesuai hasil self assessment dari pengelola desa yang diverifikasi oleh Dinas Pariwisata dan Kemenparekraf.
Sandiaga Uno berharap, pengembangan pedesaan ini dapat menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat desa khususnya. Sandiaga Uno juga berharap desa wisata lainnya juga dapat segera mendaftar desa wisata dalam jaringan desa wisata atau jadesta ini.
"Oleh karena itu, saya ingin mengajak semua untuk mendaftarkan desa wisatanya di www.jadesta.com," tukasnya.
Menanggapi hal ini Asisten I Setdaprov Riau, Jenri Salmon Ginting mengatakan, bahwa saat ini Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Riau juga telah melaksanakan kegiatan pembinaan digitalisasi kreatifitas usaha/ekonomi masyarakat.
"Kegiatan yang dilakukan Dinas Pariwisata Riau ini untuk membangkitkan kreativitas melalui digitalisasi usaha pariwisata di masa era kebiasaan baru atau New Normal," kata Jenri.
Terpisah, Kepala Dispar provinsi Riau Roni Rakhmat, melalui Kepala Bidang Sumberdaya Pariwisata, Ridho Adriansyah menjelaskan, saat ini Dispar Riau sedang gencar-gencarnya melaksanakan pembinaan di sekitar objek wisata yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Riau. Materi yang diberikan adalah pengembangan usaha yang berbasis digitalisasi dan pengembangan produk pariwisata agar mempunyai nilai tambah, sehingga bisa bersaing pada masa kebiasaan baru.
"Pembinaan ini diikuti 200 peserta pelaku pariwisata dari Kota Dumai, Kabupaten Rohul, Rohil, Meranti, Kampar, Inhu, Inhil, Kuansing, Bengkalis, dan Siak. Lokasinya dilaksanakan di sekitar objek wisata," tukas Ridho Adriansyah.
Lebih lanjut Ridho mengatakan, bahwa pembinaan ini untuk meningkatkan motivasi pelaku usaha dan masyarakat. "Termasuk kegiatan dalam rangka pemulihan ekonomi ditengah pandemi COVID-19, melalui peningkatan kapasitas, keterampilan serta pemahaman digitalisasi usaha," tandasnya.
(Mediacenter Riau/dw)