PEKANBARU - Dalam Rencana Proyek Perubahan PKN tingkat II, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Masrul Kasmy mengambil judul Strategi Kebijakan PPKM Skala Mikro melalui Gerakan Masyarakat Bumi Bertuah Negeri Beradat dalam melawan Covid-19 di Provinsi Riau.
Masrul mangaku sengaja mengambil pembahasan tentang PPKM Mikro, karena pihaknya melihat semakin maraknya penyebaran Covid-19 di Bumi Melayu Lancang Kuning.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya mengambil cara berfikir untuk melihat aspek-aspek yang dari dulu sudah dimiliki oleh masyarakat, yakni kearifan lokal. Apalagi ia melihat Riau memiliki masyarakat Melayu yang Agamis dan Bersandikan Sarak, Sarak Bersandikan Kitabullah.
"Maka kami mencoba melihat dengan konsep membuat sebuah gerakan masyarakat Bumi Bertuah Negeri Beradat, dengan harapan ini akan memberikan dukungan bagi pemerintah untuk mengatasi Covid-19," katanya dalam Seminar Rancangan Proyek Perubahan PKN tingkat II Angkatan XI Tahun 2021 di Riau Command Center Gedung Menara Lancang Kuning, Rabu (14/7/21).
Menurutnya, dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada di Riau, akan membuat regulasi yang disusunnya berjalan lancar sehingga aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah sebagai wujud melawan penyebaran Covid-19 bisa tercapai maksimal.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution selaku Mentor
melihat bahwa Pj Sekda Riau bisa menangkap dengan baik situasi dilapangan dalam hal ini PPKM Mikro di Provinsi Riau.
Sehingga dalam mengevaluasi hal tersebut, menurut Wagubri diperlukan sebuah terobosan dan inovasi yakni dengan menanfaatkan dan mengadopsi kearifan lokal yang ada di Provinsi Riau.
Namun didalam perjalannya, Wagubri melihat masih terdapat beberapa permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan Masrul Kasmy sehingga apa yang menjadi keinginan bisa terwujud maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat Riau.
"Terhadap persoalan atau permasalah harus diselesaikan terlebih dahulu, baru setelah itu melakukan pendekatan-pendekatan dengan memanfaatkan kearifan lokal," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/nv)