PEKANBARU --- Harga Bahan Olahan Karet (Bokar) di Provinsi Riau cenderung naik, meskipun di beberapa petani atau KUB terpantau stagnan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulfadli melalui Menurut Kabid Pemasaran dan Pengolahan Defris Hatmaja menjelaskan, kondisi tersebut dapat dulihat dari harga Bokar baik tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di Kabupaten/Kota Provinsi Riau yang menjadi sumber data pada minggu kedua bulan Juli 2021.
“Untuk harga bokar ditingkat petani/KUB Kabupaten Kampar sebesar Rp11.150 per Kg atau tidak mengalami kenaikan karena harga minggu lalu masih sama dengan harga minggu ini,” ujarnya, Senin (19/7/2021)
Dia menambahkan, ditingkat petani/KUB Rokan Hulu sebesar, harga Bokar cenderung berada pada harga Rp12.450 per Kg mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.450 dari minggu kemaren.
Sedangkan di tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hilir sebesar Rp10.800 per Kg mengalami kenaikan harga sebesar Rp300 per Kg dari harga minggu kemaren.
Sementara itu di tingkat UPPB di Kabupaten Kuansing harga bokar sebesar Rp11.900 per KG atau mengalami kenaikan harga dari minggu lalu sebesar Rp92 per Kg. Lalu di tingkat UPPB Kabupaten Indragiri Hulu sebesar Rp10.700 per KG atau tidak mengalami kenaikan kenaikan harga, karena harga minggu ini sama dengan harga minggu lalu.
Dijelaskannya pula, Untuk harga bokar ditingkat pabrik (GAPKINDO) KKK 100% untuk minggu ini sebesar Rp21.600 per Kg, juga tidak mengalami penurunan dan kenaikan harga karena harga minggu ini masih sama dengan harga minggu lalu.
“Kita Dinas Perkebunan Prov Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat,” kata Defris Hatmaja.
(Mediacenter Riau/mlb)