PEKANBARU - Pemerintah melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan yang dimiliki di tengah tantangan pandemi COVID-19.
Dalam pembukaan “Glints X Virtual Career Week”, Rabu (21/7/2021), Sandiaga mengatakan masa pandemi COVID-19 memaksa para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan beradaptasi dalam berkarya.
“COVID-19 ini memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan kita karena 60 persen lapangan kerja yang akan kita temui di masa pandemi dan pascapandemi ini adalah lapangan kerja yang tidak ada sebelumnya,” kata Sandiaga.
Sandiaga menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan ekosistem digital dan virtualisasi ini muncul disebabkan oleh transformasi segala lini kehidupan ke aspek virtual. Sehingga, hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat, termasuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Ada 34 juta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sekarang mengalami tekanan dan banyak di antara mereka yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Namun, saya yakin ekonomi kreatif kita bisa menghadapi tantangan tersebut dengan menghadirkan talenta-talenta yang bisa mengisi ekosistem ekonomi digital,” katanya.
Di sektor ekonomi kreatif sendiri, lanjut Sandiaga, sektor aplikasi, games, televisi, dan konten digital mengalami peningkatan di masa pandemi COVID-19. "Kalau kita melihat akselerasi digital ini mendorong masyarakat yang tadinya hanya berjualan secara online untuk menghadirkan konten-konten yang kreatif,” ucap Sandiaga.
Kemenparekraf/Baparekraf, lanjut Sandiaga, saat ini juga tengah mendorong digitalisasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia lewat sejumlah program yang terangkum dalam “Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”.
“Lewat gerakan ini kita ingin menumbuhkan rasa bangga terhadap karya anak bangsa dan juga mendorong para pelaku ekonomi digital untuk selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi,” ungkap Sandiaga.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga juga merangkul Glints sebagai platform digital pengembangan karier bagi generasi milenial untuk bekerja sama Kemenparekraf/Baparekraf meningkatkan keterampilan dan talenta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
“Sehingga para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi pandemic winner dengan tetap bertahan dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat kita terutama yang berhubungan dengan transformasi menuju digitalisasi,” ucapnya.
Sandiaga juga berpesan agar para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus bekerja keras, bekerja tuntas dan ikhlas, serta bekerja cerdas dengan memanfaatkan jejaring relasi yang ada. "Saya yakin dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, teman-teman bisa membangun karier yang baik," tutur Sandiaga.
Riau Dorong Transformasi Digital Kembangkan Pariwisata di Tengah Pandemi
Provinsi Riau terus mendorong transformasi digitalisasi untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam menghadapi pandemi COVID-19 namun parekraf harus tetap tumbuh dan dapat diandalkan guna menghadapi pandemi COVID-19.
"Transformasi digitalisasi salah satu upaya yang didorong pemerintah agar sektor ini tetap tumbuh dan diandalkan. Pergeseran model bisnis dalam ekonomi kreatif diharapkan mampu menjadi peluang dalam kontribusi ekonomi kreatif yang lebih besar," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata, Dispar Riau, Ridho Adriansyah.
Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor parekraf, sehingga harus beradaptasi dengan kondisi new normal, dengan memerhatikan aspek kebersihan, keselamatan, dan keamanan, berkelanjutan, serta implementasi protokol kesehatan.
Dispar Provinsi Riau telah melakukan pembinaan kepada kelompok sadar wisata di Riau. Bertujuan untuk membangkitkan kreatifitas melalui digitalisasi usaha di masa era kebiasaan baru (New Normal).
"Dispar Riau memberikan pembinaan digitalisasi di masa pandemi kepada kelompok sadar wisata dan pelaku parekraf di sekitar objek wisata di Riau. Tujuannya agar para peserta bisa memanfaatkan teknologi digital, sehingga mampu mempromosikan hasil usaha parekraf dan UMKM melalui berbagai kanal media sosial," bebernya.
Diungkapkan Ridho, narasumber memberikan materi tentang bagaimana cara menumbuhkan followers dan subscribers, memperkuat posisi akun, dan mempelajari algoritma media sosial.
"Selain itu, narasumber juga menjelaskan aspek spesifik memperhatikan kata kunci (keyword) yang digunakan. Kemudian, tips menanggapi followers dengan bijak, cara membuat dan membagikan konten menarik, penggunaan hastag, hingga cara update konten dan crossing content," Ridho berujar.
Ia membeberkan, selain pelatihan digitalisasi, juga menyampaikan sosialisasi panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE), panduan protokol kesehatan bagi masyarakat, dalam rangka pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019.
(Mediacenter Riau/yan)