PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berharap gerakan sadar wakaf dalam pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Hal tersebut disampaikan Gubernur Riau dalam sambutan kegiatan Gerakan Sadar Wakaf Sumatera Berwakaf secara Virtual, Jum'at (13/8/2021).
Gubri mengucapkan atas nama pemerintah provinsi Riau dan masyarakat Riau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran wakil presiden republik Indonesia yang sekaligus membuka Sumatera Berwakaf tahun 2021.
Ia menyampaikan penyelenggaraan sumatera berwakaf 2021 ini menjadi momentum strategis untuk pengembangan ekonomi Islam dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional.
"Secara garis besar wakaf merupakan salah satu instrumen dalan ekonomi syariah sekaligus sebagai sumber dana yang potensial dalam pembangunan ekonomi umat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan," kata gubri
Gubri juga berharap agar wakaf yang selama ini hanya berorientasi pada keagamaan saja, bagaimana wakaf juga dapat berorientasi untuk membangun jiwa kewirausahaan melalui dana wakaf seperti dapat mendirikan minimarket, Hotel syariah wakaf, rumah wakaf bagi masyarakat kurang mampu dan pemberian pinjaman tanpa bunga.
"Pengelolaan seperti ini yang harus kita kembangkan ke depan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara menyeluruh," ujarnya.
Sejauh ini perkembangan islamic social finance khususnya wakaf adalah konsep utama sebagai salah satu alternatif instrumen selain APBD untuk meningkatkan skill anak-anak muda Riau, kesejahteraan masyarakat dan pengurangan Angka kemiskinan.
"Selain itu kami juga sudah beberapa kali melakukan Gerakan Riau Berwakaf. Untuk Riau Berwakaf terakhir tanggal 3 Agustus 2021 saya diinformasikan oleh Pak Kepala BI Riau alhamdulilah terkumpul dana wakaf sebesar Rp614,9 milyar (dari 5.146 orang wakif), dimana sekitar 4.000 orang diantaranya merupakan anak-anak milenial yang berwakaf uang secara digital," ungkap gubri.
Gubri juga menjelaskan selama proses pengembangan wakaf tersebut setidaknya ada 3 point utama yang perlu untuk diselesaikan secara bersama-sama yaitu:
Pertama, literasi wakaf dengan pemahaman masyarakat mengenai wakaf masih terbatas seputar tanah kuburan, mesjid dan sebagainya padahal wakaf tersebut lebih luas dari hal tersebut. Misalnya wakaf uang sebagaimana pada tanggal 25 Januari 2021 yang lalu Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan Gerakan Nasional wakaf uang.
Kedua, pemanfaatan tekhnologi digital seiring dengan perkembangan zaman penggalangan dana wakaf juga seharusnya sudah memanfaatkan inovasi tekhnologi digital. Khususnya inovasi sistem pembayaran seperti penggalangan dana wakaf pada tanggal 3 Agustus 2021 kami memanfaatkan inovasi sistem pembayaran yaitu QIS atau kode Indonesia standar.
Ketiga, SDM yang kompeten selain itu dalam pengelolaan juga dibutuhkan SDM yang kompeten dan memang menjadi full time yang clear, bukan pekerjaan sampingan.
"Oleh karena itu mari kita bersama-sama menggencarkan edukasi wakaf ini kepada seluruh masyarakat,"ajak gubri.
Gubri juga menilai bahwa seharusnya pengurus BWI sebagai induk dari berbagai lembaga ziswaf sudah seharusnya dikelola seorang profesional dan digaji oleh negara.
Dan ia juga mengajak melalui forum sumatera berwakaf ia mengajak kepala daerah se Sumatera untuk bersama-sama mengembangkan Islamic social finance khususnya wakaf sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya berharap kegiatan gerakan sadar wakaf disumatera dapat terus bergulir keberbagai regional lain sehingga menjadi gerakan nasional yang masif dan berkelanjutan," harapnya.
"Pemerintah provinsi Riau menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia Riau kantor perwakilan BI se sumatera, stage holder terkait dan seluruh pihak yang telah terlibat untuk memulai pencanangan gerakan sumatera berwakaf dari Riau dan semoga apa yang kita usahakan ini berkelanjutan dan menjadi amal jariyah kita semua amin ya robbal alamin," tutupnya gubri.
(Mediacenter Riau/cr)