KAMPAR - Ikan bakar kapiek ndak batulang, begitu nama kuliner khas daerah di Kabupaten Kampar. Dihidangkan dengan sebakul nasi, dilengkapi lalapan, pucuk rebung dan gulai jangek atau kulit sapi. Sajian makanan ini selalu menjadi menjadi magnet bagi wisatawan yang datang ke daerah yang dijuluki "Serambi Mekah Riau" itu.
Silir-semilir hembusan angin merayap di tepian Sungai Kampar yang lokasinya tidak jauh dari sebuah kedai yang menjual ikan bakar. Hilir mudik sampan nelayan dan gugusan hijau bukit barisan menjadi tatapan mata yang jarang dijumpai di kota-kota besar.
Kepulan asap berhembus, membawa aroma lezat daging ikan bakar yang terpanggang di atas tungku besi bertumpuk arang panas. Tidak jauh dari tempat pembakaran ikan, sejumlah pengunjung tampak menungu hidangan yang akan disajikan.
Kedai ikan kapiek ndak batulang yang berarti ikan kapiek tidak bertulang, demikian nama tempat kuliner ini. Tempatnya berada di Desa Pulau Jambu, Sei Betung, Kuok. Tempat ini menjadi destinasi favorit bagi pelancong di Kampar.
Harga yang ditawarkan bervariasi. Mulai 20 ribu rupiah hingga 50 ribu rupiah, per hidang. Tergantung ukuran ikan yang dipesan pengunjung. Harga tersebut sudah termasuk kudapan pendampingnya.
Kedai yang selalu menjadi tempat favorit wisatawan ini bisa mengabiskan 40 hingga 65 kg ikan kapiek per hari. Lantaran selalu laris dan populer, Ikan bakar ini menggugah selera Gubernur Riau, H Syamsuar, untuk menikmati makan siang bersama sejumlah pejabat lainnya, pada Jumat (3/9/2021).
"Ikannya segar diambil dari Sungai Kampar, rasanya sedap. Lokasinya bagus dan suasananya juga asyik untuk menikmati akhir pekan," kata Syamsuar.
Lebih lanjut, Syamsuar menuturkan, kedai ikan bakar kapiek ndak batulang adalah tempat kuliner yang kreatif. Sehingga bisa menjadi bisnis UMKM yang menjanjikan.
"Ikan kapiek ini biasanya banyak tulang. Disini bisa disajikan tanpa tulang. Kreatif dan bisa membuat rasa penasaran untuk mencicipi. Rasanya bumbunya juga sesuai selera. Karena lezatnya, saya juga bungkus bawa pulang untuk keluarga," Syamsuar menuturkan.
Ikan kapiek atau ikan tengadak, (Barbonymus schwanenfeldii) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae (kerabat ikan mas). Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara dan Indonesia bagian barat. Sungai Kampar merupakan habitat ikan kapiek di Riau.
Syamsuar berujar, usaha kuliner ikan bakar kapiek harus didukung dan terus dibina. Karena selain mampu menambah ekonomi warga, juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Riau.
"Saya berharap tempat kuliner ini bisa lebih maju lagi dan terus menjadi perhatian bagi Pemkab Kampar. Apa lagi masa pandemi COVID-19 saat ini, sangat berdampak pada perekonomian masyarakat," tuturnya.
(Mediacenter Riau/az)