PEKANBARU- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau menjadi penanggap Webinar yang diadakan Perkumpulan Pengusaha Minyak Gas Energi Baru dan Terbarukan Nusantara (Permigastara) dengan Tema “Blok Rokan : Peluang dan Tantangan Pasca Transisi untuk Penguatan Dunia Usaha dan Ekonomi Daerah” secara virtual, Kamis (25/11/2021).

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau, Rudy H. Saleh mengatakan, Pemprov Riau antusias dengan diadakannya acara webinar oleh Permigastara.

“Kami sangat antusias dengan Permigastara yang menginisiasi acara ini dalam mendukung pengelolaan Blok Rokan kedepan. Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen terhadap Blok Rokan karena ada beberapa hal penting yang menjadi atau harapan dari Pemerintah dari Provinsi Riau,”ujar Rudy H. Saleh.

Rudy H. Saleh dalam tanggapapnya mengatakan bahwa, produksi Blok Rokan diharapkan ada tambahan produksi minyak bumi hingga 100.000 barel per hari dari Lapangan Minas dan pada 2024 produksi Blok Rokan bisa meningkat mencapai 500.000 barel per hari. 

“Mengenai PI 10% yang diamanahkan, dimana Pemerintah Provinsi Riau akan ikut didalam itu. Kami harapkan mekanisme proses pengalihan PI10% dapat berjalan dengan lancar dan bisa dipercepat, ini tentu jadi masukan juga pada Pertamina khususnya Pertamina Hulu Rokan agar birokrasi atau koordinasi internal Pertamina itu bisa dipercepat”, tambahnya. 

Menurut Dinas ESDM Riau, Pemrintah Provinsi Riau telah menetapkan 4 komitmen Pertamina dalam Rencana Daerah dalam Kerjasama Blok Rokan yaitu:

1. Pertamina berkomitmen memberikan kontribusi dari hasil Blok Rokan terhadap Pendapatan Bagi Hasil Daerah;

2. Pertamina berkomitmen bahwa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berhak atas Participating Inters Sepuluh Persen (PI 10%) Blok Rokan;

3. Kegiatan operasional Blok Rokan akan melibatkan partisipasi Perusahaan lokal baik dalam bentuk barang dan jasa, amupun tenaga kerja.

4. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan akan bersinergi dengan pemerintah daerah agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

“Harapan kami kedepan itu, Pertamina kurang lebih menguasai 80% di Riau. Harapan kami CSR itu tidak dilakukan secara parsial tetapi secara terpadu yaitu bagaimana Pertamina Coorporate mendesain CSR/ Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan itu disinergikan dengan program pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Riau meliputi kabupaten/kota. Harapan kami seperti itu”, kata Rudy H. Saleh

Selain itu harapan Pemerintah Provinsi Riau bahwa CSR ini dapat melibatkan Perguruan Tinggi yang ada di Riau untuk melakukan pengembangan-pengembangan seperti peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan dan infrastruktur. 

“Kemudian tentang rekrutmen tenaga kerja lokal, diberikan ruang khusus kepada putra-putri Riau untuk bisa berkontribusi terhadap Blok Rokan, mungkin ini adalah poin penting. Kami berharap blok Rokan ini berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Riau,” harapnya.

( Media center Riau/Cr)