PEKANBARU- Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Riau Masrul Kamsy, mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH) diarahkan untuk menjadi episentrum dan center of excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi PKH Tingkat Provinsi Riau 2022 dan menjadi Keynote Speaker pada kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Kamis (24/3/2022).
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program tersebut.
"Melalui PKH, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan," kata Masrul.
Berdasarkan data penyaluran dari Kemensos tahun 2022, Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial PKH Provinsi Riau berjumlah 163.693 KPM, tersebar di 12 kabupaten/kota dengan jumlah petugas pendamping di seluruh Provinsi Riau sebanyak 714 orang.
"Namun demikian pelaksanaan bantuan sosial juga relatif tidak semudah yang dibayangkan," ungkapnya.
Lanjut Masrul, adapun hal-hal tersebut terutama terkait dengan aspek ketepatan peserta atau penerima manfaat, ketepatan proses penyaluran dana setiap tahapnya, selain itu juga diperlukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan program baik ditingkat pusat maupun di daerah, proses pemuktahiran data, dan proses pengaduan dan penyelesaian masalah yang terjadi di lapangan.
(Mediacenter Riau/aaa)