PEKANBARU - Satu keluarga yang tinggal di dalam perkebunan sawit melihat seekor harimau sumatera mendekati pondok mereka. Peristiwa itu terjadi di Desa Tasik Tebing Serai, Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Raja hutan itu terekam dalam sebuah video kamera warga yang histeris lantaran dihampiri si belang tersebut. Dalam video, terdengar suara lelaki menjerit menyebut nama Tuhan, sedangkan suara wanita memanggil nama Rendi. Tak disebutkan siapa Rendi itu, apakah anaknya atau bukan.
Apalagi, kejadian serupa belum lama ini tak jauh dari lokasi itu, yakni di Seberang Pulau Padi KM 68, Kabupaten Bengkalis. Seorang petani juga dikabarkan tewas diduga akibat diserang oleh harimau sumatera tersebut. Akibatnya, kini suasana kampung tersebut kembali mencekam.
Dari video yang beredar, tampak harimau sumatera itu tengah kelaparan mencari mangsanya. Sementara hewan ternak jenis ayam berlarian mengindari si belang bertaring tajam itu, saat waktu menjelang berbuka puasa pada Selasa (12/4/2022) kemarin.
Video berdurasi 2 menit 50 detik itu dibuat oleh Marlo Tamba dari dalam pondok kebun kelapa sawit di desa tersebut. Marlo dan keluarganya ketakutan. Bukan hanya itu, hewan ternak mereka juga lari tunggang langgang begitu tahu harimau berjalan lambat dari balik pohon kelapa sawit di lokasi tersebut. Harimau mendekati pondok mereka.
Saking takutnya keluarga Marlo mengurung diri di dalam rumah hingga pukul 19.00 Wib waktu itu. Mereka dievakuasi oleh masyarakat setempat untuk keluar dari kebunnya itu.
Dari video evakuasi keluarga Marlo itu, masyarakat meminta pihak BKSDA, Babhinkamtibmas, Babinsa dan aparatur desa agar bergerak cepat menghalau harimau sumatera itu. Sebab, warga tak ingin jatuh korban jiwa lanjutan seperti kejadian sebelumnya.
"Apakah harus ada korban lagi baru bergerak, kami masyarakat meminta kepada BKSDA, Babhinkamtibmas, Babinsa dan aparatur desa segera bergerak. Sebelumnya kami sudah melaporkan hal ini ke BKSDA, namun pihak BKSDA hanya memasang spanduk saja, kami tidak terima," ujar salah seorang di dalam rekaman tersebut.
Sementara itu, Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana mengatakan saat ini pihaknya sedang menuju lokasi munculnya satwa buas nan dilindungi tersebut. Dia mengatakan, tim aakan memasang box trap di lokasi tersebut.
"Tim sudah menuju lokasi, tad malam sudah dilakukan persiapan personel dan peralatan," katanya Rabu (13/4).
(Mediacenter Riau/asn)