PEKANBARU - Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M Job Kurniawan mengharapkan stok vaksin untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ada di daerah di Provinsi Riau untuk segera dilakukan akselerasinya.
Hal tersebut, disampaikannya saat menghadiri rapat koordinasi satuan tugas (satgas) penanganan PMK di Provinsi Riau, di Auditorium Lantai 8 Gedung Menara Lancang Kuning, Kamis (11/08/2022).
Untuk diketahui, bahwa kasus PMK di Provinsi Riau pertama kali ditemukan pada 19 Mei lalu, dan berdasarkan hasil laboratorium pada 20 Mei, terdapat lima ekor sapi di Kabupaten Rokan Hulu yang positif terkena PMK.
Sementara itu, distribusi vaksin PMK Tahap I di Provinsi Riau sebanyak 7.400, distribusi Tahap II di Provinsi Riau sebanyak 50.000. Dengan target capaian hewan ternak yang bisa di vaksin 197.190 ekor dari total populasi ternak sebanyak 246.487 ekor.
Ia menyampaikan, kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau yang turut hadir dalam rapat untuk mencatat stok yang ada di daerah. Sehingga diketahui berapa jumlah stok vaksin yang masih tersedia tersebut untuk dilakukan percepatan vaksinnya.
"Perlunya melihat masih ada atau tidak vaksinnya di daerah. Kiranya ini dapat menjadi catatan sebelum dilakukan penambahan jumlah vaksin," jelasnya.
Pendataan stok vaksin ini, ujar Asisten II Riau ini untuk melihat sudah sejauh mana realisasi yang dilakukan pemerintah kabupaten dan kota se Provinsi Riau melalui satgas penanganan PMK, terhadap pelaksanaan vaksinasi PMK khususnya di daerah yang terkena wabah PMK tersebut.
Ia juga menambahkan, pendataan tersebut juga menjadi penting agar stok vaksin yang tersedia segera di percepatan vaksinasinya. Hal ini juga agar tidak terjadinya penumpukan stok vaksin PMK di daerah.
"Kita juga harus pastikan hewan ternak yang akan di suntik tersedia, karena jika sudah dibuka vaksinnya harus segera divaksinasi, karena kalau tidak di selesaikan vaksin tidak bisa digunakan lagi besok nya," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/dw)