Perawang - Ditengah krisis pangan yang melanda dunia, indeks ketahanan pangan Provinsi (Prov) Riau malah meningkat dari 62,37% pada tahun 2019, menjadi 66,84% pada tahun 2021
Hal tersebut selain didukung dengan upaya peningkatan produksi, juga dengan melaksanakan Kerjasama antar daerah guna memenuhi ketahanan pangan
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Nasution dalam sambutannya pada kegiatan kunjungannya ke PT.Mitra Porang Nusantara (MPN) Perawang dalam rangka rapat koordinasi peluang usaha ekspor tanaman, Jum’at (19/8/2022)
“Potensi pengembangan tanaman pangan di Provinsi Riau cukup besar, melalui kebijakan polar uang untuk pertanian pada RTRW Prov. Riau seluas 514.130 Ha,” ujarnya
Selain itu, potensi tanaman sela pada lahan perkebunan di Riau dinilai juga cukup luas, sehingga dapat digunakan untuk komoditi padi sawah melalui peningkatan indeks pertanaman
“Serta komoditi unggulan lain seperti talas ungu, sorgum, porang, ubu kayu dan jalar. Untuk mendukung diversifikasi pangan lokal dan subtitusi impor,”ucapnya
Mengingat ekspor porang yang sudah tembus hingga pasar internasional, Wagubri memandang ini merupakan peluang besar bagi Prov. Riau dalam mengembangkan porang
“Dengan potensi lahan yang kita punya. Hal ini menjadi strategis dengan dibangunnya pabrii porang di Riau oleh PT.MPN,” tutur Edy
Melalui kesempatan ini, Wagubri meminta dukungan kebijakan pemerintah Kabupaten/Kota dan stakeholder lainnya untuk bersama – sama mendorong pengembangan tanaman porang
“Dengan menyusun strategi pengembangan dalam bentuk action plan atau business plan sehingga peningkatan kesejahteraan petani dan meningkatnya devisa negara dari ekspor porang dapat terwujud,” tutup Wagubri
(Mediacenter Riau/wjh)