Kamis, 4 Jumadil Akhir 1446 H | 05 Desember 2024
Ini kata Wagubri Soal Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Riau
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution.

PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution, menjadi narasumber dialog interaktif wajah daerah dengan topik Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Riau.

Perbincangan tersebut dilaksanakan di Studio Pro 1 FM 99,1 MHz RRI Pekanbaru, Selasa (18/10/2022).

Wagubri Edy Natar mengatakan, bahwa pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau sempat menyentuh angka 1,13 persen. 

Namun, dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Riau bersama berbagai elemen capaian kesejahteraan masyarakat menunjukan perbaikan. Hal itu dibuktikan, pada triwulan ke dua tahun 2022 ini pertumbuhan ekonomi mencapai 4,88 persen. 

“Tahun 2020 wabah pandemi Covid 19 melanda seluruh daerah di Indonesia termasuk wilayah Provinsi Riau. Ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi kita menurun. Tetapi, berkat kerja keras bersama tahun 2022 pertumbuhan ekonomi kita mulai meningkat,” katanya.

Dijelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Riau per Maret 2022 terdapat 6,78 persen. Kondisi tersebut masih di bawah angka kemiskinan secara nasional yaitu, 9,54 persen.

“Kalau berbicara tentang angka kemiskinan di Provinsi Riau saat ini tentu kita harus berdasarkan data. Angka kemiskinan di Riau saat ini berdasarkan data BPS per maret 2022 adalah 6,78 persen di bawah angka nasional 9,54 persen. Kondisi ini artinya sama dengan jumlah penduduk miskin di Riau sebanyak 485,03 ribu orang,” jelasnya.

Wagub menerangkan, sepanjang tahun 2017 sampai dengan 2021 Provinsi Riau belum mencapai target penurunan angka kemiskinan yang ditetapkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kendati demikian, pada tahun 2022 angka kemiskinan dapat mencapai target RPJMD Riau periode 2019 sampai 2024 yakni 6,78 persen.

“Ini artinya, hal yang serius menjadi perhatian di Provinsi Riau, saat ini masih ada daerah yang sangat tinggi angka kemiskinannya jauh di atas rata-rata nasional yakni Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 25,68 persen,” terangnya.

Lebih lanjut, Wagubri Edy Natar menyampaikan jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Riau per september tahun 2022 besarannya berada pda 100.330 jiwa atau 1,4 persen.

“Jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Riau per september tahun 2022 besarannya berada pada 100.330 jiwa atau 1,4 persen. Tentu inilah yang menjadi target atau sasaran utama program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Riau saat ini,” lanjutnya.

Dengan begitu, Wagubri mengimbau dalam hal penanganan kemiskinan ekstrem ini, maka perlu seluruh pihak bersama-sama berkomitmen untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Provinsi Riau.

“Karena, sesuai dari amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, seluruh pihak diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk melakukan percepapatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Dengan memastikan ketetapan sasaran dan integrasi program yang difokuskan pada lokasi prioritas. Target angka pada tahun 2024 sebagaimana amanat Presiden adalah Nol persen," pungkasnya.

(Mediacenter Riau/bib)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

UNRI Matangkan 11 Prodi untuk Perkuliahan Jarak Jauh

Kamis, 05 Desember 2024 | 13:52:05 WIB

Pemprov Pastikan Layanan Publik di Riau Ramah Disabilitas

Kamis, 05 Desember 2024 | 12:18:51 WIB

Cuaca Riau Hari Ini: Cerah Berawan, Nihil Titik Panas

Kamis, 05 Desember 2024 | 08:19:34 WIB

Jelajahi Keindahan Tanjung Lapin di Rupat Fest

Rabu, 04 Desember 2024 | 16:21:23 WIB