Senin, 10 Jumadil Awwal 1446 H | 11 November 2024
Tunggu Uji Labor, Empat Jalangan Kerbau di Rohul Sudah Isolasi
Tim observasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau turun ke jalangan Pasir Pulo Hotang, Desa Bangun Purba Timur Jaya Kecamatan Bangun Purba.

PEKANBARU - Tim observasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau kirimkan sampel tulang, pulmo kerbau ke Balai Veteriner (Bvet) Bukittinggi Sumatera Barat. Sampel tulang kerbau itu, berasal dari jalangan (padang rumput luas) peternakan warga di Rokan Hulu (Rohul)  yang sebelumnya terpapar penyakit sapi ngorok atau septicemia epizootica (SE)

Proses uji sampel diperkirakan selama satu minggu lebih. Hasil uji laboratorium itu, sebagai bentuk penegasan atas diagnosa penyakit sapi ngorok tersebut. 

"Sebenarnya karena daerah endemis dan hasil pemeriksaan fisik, kami sudah bisa diagnosa itu penyakit SE. Pemeriksaan laboratorium untuk peneguhan diagnosa saja," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman melalui Subkor Kelambagaan Sumber Daya Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan PKH Provinsi Riau, drh Revalita Budiani, Senin (7/11/22). 

Observasi dilakukan di jalangan Pasir Pulo Hotang, Desa Bangun Purba Timur Jaya Kecamatan Bangun Purba. Kemudian jalangan di Pinggir Sungai Batang Lubuh. Dilokasi juga sekaligus menjadi destinasi wisata alam, pemandian maupun keunikan pemeliharaan dan koloni kerbau.

Ada pun dari hasil observasi itu untuk jalangan Pasir Pulo Hotang, populasi sebelum wabah berjumlah 91 ekor. Setelah wabah, tersisa 14 ekor terhitung pada 3 November 2022. Sementara, jalangan Pinggir Sungai Batang Lubuh dari 77 ekor kerbau dengan rincian 20 ekor mati, 57 ekor potong paksa dengan diagnosa infausta. 

"Observasi ini kita juga melibatkan 10 peternak kerbau di lapangan," ungkap Revalinda. 

Dua jalangan yang sudah diobservasi itu, Dinas PKH Riau melakukan penutupan sementara lokasi jalangan. Kemudian sudah  menguburkan bangkai kerbau yang mati. Penerapan biosekuriti. 

"Untuk pengosongan wilayah sampai dengan minimal empat bulan setelah wabah berakhir atau menyesuaikan cuaca," papar Revalinda lagi.

Dua jalangan kerbau lainnya yang lokasinya tidak berjauhan dari tempat jalangan yang banyak ditemukan kerbau mati juga langsung diisolasi. Dua lokasi jalangan itu adalah jalangan Pasir Tanjung dengan jumlah populasi 300 ekor kerbau. Kemudian Pasir Siabu dengan jumlah populasi 200 ekor kerbau. 

Upaya isolasi yakni dengan membatasi lalu lintas ternak dan manusia dari luar. Begitu juga untuk petugas desinfeksi dan pengawasan. Sementara untuk pemberian vitamin bplek oleh peternak yang sudah dikader menyuntik dalam pengawasan dokter hewan maupun paramedik. 

(Mediacenter Riau/mtr)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

BP3MI Riau Pulangkan 134 Pekerja Migran Ilegal

Senin, 11 November 2024 | 14:34:43 WIB

Riau Diprediksi Hujan, Waspada Petir dan Angin Kencang

Senin, 11 November 2024 | 07:48:38 WIB

Unilak dan Unbari Bersatu, Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Sabtu, 09 November 2024 | 20:03:34 WIB

3 Tokoh Pejuang Riau Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Sabtu, 09 November 2024 | 16:04:12 WIB