PEKANBARU – Terkait kujungannya ke Provinsi Riau, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Purwo Sudaryanto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mengaktifkan kembali pos terpadu Bhabinkamtibmas.
“Terutama untuk daerah – daerah yang terpencil atau terisolir.Kita aktifkan kembali tiga pilar plus, yaitu Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa, plus Tokoh baik itu tokoh masyarakat, agama dan pemuda diwilayah itu,” kata Purwo Sudaryanto pada acara komunikasi sosial TNI dengan komponen masyarakat tahun anggaran 2022 di Gedung Daerah Balai Serindit. Senin, (14/11/2022).
Hal ini berguna agar setiap permasalahan yang ada diwilayah tersebut cukup diselesaikan pada tingkat Desa saja, sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Selanjutnya, ia juga meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) mengaktifkan kembali Posyandu yang nantinya akan berpengaruh terhadap percepataan penurunan stunting.
“Karena di Posyandu ini, dari mulai ibu hamil sampai bayi umur lima tahun itu terkontrol terus. Saya kemarin sudah koordinasi dengan Kementerian Kesehatan itu anggarannya ada diturunkan ke Pemda. Tinggal sinergitas dari semua komponen yang ada di Daerah untuk mendukung ini, termasuk penyediaan stunting kit,” ujarnya.
Mengenai ketahanan pangan sendiri Purwo Sudaryanto merasa bahwa Indonesia sendiri mampu mencukupi kebutuhannya, melihat suburnya tanah di Negeri ini. Salah satu caranya ialah dengan melaksanakan program pekarangan pangan lestari (P2L).
P2L ialah upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, aman dan berorientasi meningkatkan pendapatan rumah tangga.
“Temapat tinggal kita rata – rata luas sehingga seperti papaya, pisang, tomat, cabai itu bisa kita penuhi dari perkarangan kita sendiri,” katanya.
Mengenai ketersediaan pangan ini Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengatakan pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus mengawal ketersediaan pangan ini.
“Tahun depan kita sudah memperisapkan anggaran dalam rangka untuk menghadapi jika terjadi suatu lonjakan yang tidak kita harapkan,” kata Syamsuar.
(Mediacenter Riau/wjh)