MEDAN - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan bahwa KPK berkerja sama dengan berbagai pihak dan masyarakat serta kalangan usaha dalam mengatasi tindak pidana korupsi.
Alexander mengaku, melihat banyaknya perkara suap yang ditangani KPK itu melibatkan dunia usaha, maka penting untuk melakukan pencegahan.
"Bagaimana supaya dunia usaha itu juga dalam berbisnis mereka itu juga tidak terdorong untuk memberikan suap," ujarnya, Selasa (29/11/22).
Wakil Ketua KPK ini mengungkapkan, banyak pelaku usaha yang mengeluhkan untuk mengurus perizinan. Sehingga menurutnya, ini menjadi PR bersama dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
Ia mengharapkan dunia usaha yang menjadi harapan pemerintah, menjadi harapan masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja itu juga mendapat berbagai kemudahan usaha.
Terangnya, jangan sampai baru berinvestasi tetapi sudah direcoki diminta untuk segala sesuatu, menerima atau meminta sesuatu ini sangat-sangat membebani bagi dunia usaha.
"Adanya pembayaran uang bagi dunia usaha mungkin itu akan menjadi biaya yang kemudian akan dibebankan kepada harga produksi. Artinya apa yang harga menjadi rugi masyarakat lagi, karena harga mahal dan seterusnya," ungkapnya.
Oleh karena itu, Wakil Ketua KPK ini mengajak kalangan dunia usaha termasuk di dalamnya adalah BUMD dan BUMN untuk berbisnis secara profesional dan berintegritas serta menghindari suap dalam mendapatkan proyek-proyek pemerintah atau dalam berbisnis.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama bergandengan tangan, bersatu padu untuk memberantas korupsi.
"Kami mengajak semua lapisan masyarakat, semua elemen bangsa, termasuk ini di Sumatera Utara dan di provinsi yang masuk dalam koordinasi wilayah 1 untuk bersama-sama mari kita cegah korupsi," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)