PEKANBARU - Dalam rangka menumbuhkembangkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, Kemendagri membuat aplikasi pelaporan inovasi pemerintah daerah/masyarakat secara elektronik sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 38/2017 tentang inovasi daerah.
Kepala daerah berkewajiban untuk melaporkan inovasi
penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada Kemendagri.
Untuk itu, setiap OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau telah diwajibkan untuk berinovasi dengan dicanangkannya gerakan One Agency One Innovation pada tahun 2019 yang lalu.
Sebagai bentuk apresiasi atas pelaporan pelaksanaan inovasi pada perangkat daerah di Provinsi Riau yang telah diinput pada aplikasi Innovative Goverment Award (IGA) Kemendagri, maka Gubernur Riau Syamsuar memberikan piagam penghargaan tersebut kepada 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang meraih nilai kematangan tertinggi di Aplikasi IGA Kemendagri Tahun 2022.
Tiga OPD yang berhasil mendapatkan penghargaan di antaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Riau dan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau.
Adapun inovasi yang dibuat
BPDB Riau adalah Sistem Informasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Riau (SIPAKAR).
Kemudian, Diskominfotik Riau dengan inovasi Layanan Elektronik Pengaduan TIK di lingkungan Pemprov Riau.
Selanjutnya, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau dengan inovasi Perencanaan Partisipatif Berbasis Mobile Aplication untuk peningkatan Kinerja Usaha tani Tanaman Pangan dan Holtikultura pada masa pandemi di Provinsi Riau.
Penyerahan piagam penghargaan diberikan pada apel pagi di awal tahun 2023 yang berlangsung dihalaman Kantor Gubernur Riau, Senin (02/01/2022). Dihadiri seluruh Pejabat dan ASN dilingkungan Pemprov Riau.
“Saya mengapresiasi kinerja seluruh pegawai atas pelaporan pelaksanaan inovasi pada perangkat daerah yang telah diinput pada aplikasi IGA," sebut Gubri Syamsuar.
Sementara itu, Kepala BPDB Edy Afrizal mengatakan, dengan diterimanya penghargaan tersebut akan menjadi penyemangat di awal tahun 2023 dalam menghadapi kebencanaan di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, saya harap melalui penghargaan yang diterima ini, para ASN di BPBD bisa lebih semangat dalam melaksanakan tugas kebencanaan," kata Edy Afrizal.
Ia juga menyampaikan, bagi OPD yang belum mendapatkan penghargaan untuk dapat menjadikan hal ini sebagai motivasi guna melaporkan inovasi lebih giat lagi kedepannya.
"Jadikan motivasi bagaimana kita saling berkompetisi dan berlomba untuk memberikan upaya dan hasil yang terbaik guna membuat Riau lebih baik lagi kedepannya," ujarnya.
Edy Afrizal mengungkapkan, dalam penyediaan aplikasi pelaporan ini juga terdapat kendala yang terjadi di BPBD, yaitu bandwidth terhadap jaringan dan firewall security atau sistem keamanannya masih kurang.
"Kalau banyak yang mengakses maka websitenya akan down. Untuk masalah firewall security atau keamanan itukan banyak data data yang sangat penting terkait dengan kebakaran hutan dan lahan termasuk banjir, longsor dan sebagainya, sebab itulah terkadang down," ungkap Edy Afrizal.
Guna menghadapi kendala yang terjadi, Beberapa waktu yang lalu BPBD Provinsi Riau telah menyurati Kominfo untuk penambahan debit, kemudian terkait dengan masalah firewall ini kena di anggaran, SDM dan personil yang handal dalam permasalahan itu.
"Jadi nanti kita akan coba perjuangkan anggaran di TAPD terkait masalah firewall, agar bagaimana aplikasi ini dapat dimanfaatkan dan diakses oleh publik," katanya.
Diwaktu yang bersamaan, kepala Diskominfotik Riau Erisman Yahya juga mendapatkan penghargaan sebagai OPD terbaik II dengan inovasi Layanan Elektronik Pengaduan TIK di lingkungan Pemprov Riau.
"Alhamdulillah, kedepannya kita harus banyak berinovasi dan banyak berbuat lagi agar terobosan - terobosan bisa dilaksanakan untuk kemajuan Provinsi Riau yang lebih baik lagi," tandas Erisman Yahya.
(Mediacenter Riau/nb)