JAKARTA - Sebagai upaya dalam mengantisipasi terjadinya inflasi, Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengharapkan pemerintah daerah (Pemda) dapat mengantisipasi terjadinya kenaikan harga cabai di beberapa wilayah di Indonesia.
M. Habibullah menyebutkan untuk harga cabai merah sampai dengan minggu kedua bulan Januari 2023 kenaikan harga cabai merah menimbulkan inflasi di 195 kabupaten/kota, diantaranya di wilayah Sumatera bagian selatan.
"Yaitu terjadi kenaikan cabai merah di sebagian Riau, sebagian Sumsel, sebagian Sumbar dan Jambi, serta di Jawa Tengah bagian utara (Pantura), " katanya dalam rakor pengendalian inflasi daerah, Selasa (24/1/23).
Plt. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik mengungkapkan, penyebabnya adalah pasokan yang terhambat, karena ketergantungan daerah sentra dimana demand tetap tinggi tapi supply sedikit.
"Skema bisnis to bisnis antara daerah konsumen dengan produsen tidak berjalan lancar, faktor hambatan distribusi seperti terjadinya kemacetan parah truk batubara di Jambi, " sebutnya.
Dia mengungkapkan, selain cabai merah, cabai rawit juga mengalami kenaikan harga di beberapa daerah yang menimbulkan potensi inflasi di 220 kabupaten/kota.
Utamanya untuk di wilayah Jawa Timur serta Bali dan Nusa Tenggara dan bagian utara Pulau Kalimantan.
Sebutnya, harga cabai rawit masih relatif tinggi, belum mencapai harga saat panen raya di Bulan November 2023.
"Penyebab utamanya adalah pasokan yang masih sedikit karena belum panen raya kembali," ucapnya.
M. Habibullah menerangkan terjadi kenaikan harga beras dibanding bulan Desember 2022 pada sebagian wilayah.
Yaitu terjadi potensi inflasi andil dari komunitas beras di 189 kabupaten/kota relatif perlu diwaspadai. Yakni pada wilayah di Sumatera bagian timur sebagian Pulau Jawa, seperti Banten dan Jawa Tengah serta pesisir timur Pulau Sulawesi.
"Kalau kita lihat harga beras nasional rata-rata berada pada angka Rp11.411. Mudah-mudahan data yang kita paparkan ini menjadi bahan untuk penanganan inflasi, " tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)