PEKANBARU — Pemprov Riau mencatat penurunan angka stunting secara signifikan sepanjang tahun 2022. Penurunan angka stunting itu berdasarkan data yang dirilis dari hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI oleh Kementerian Kesehatan RI.
Tercatat dalam setahun (2021-2022) terjadi penurunan angka stunting di Riau hingga 5,3%. Pada tahun 2021, angka stunting di Riau berada di 22%, dan pada 2022 menjadi 17%. Dengan demikian, Riau hanya perlu mengejar penurunan sekitar 3% untuk mencapai target penurunan stunting nasional di angka 14%.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengatakan, dari data tersebut tercatat ada penurunan angka stunting secara signifikan di Riau, bahkan dalam kurun waktu setahun terakhir.
“Kalau kita lihat data-data sebelumnya, dalam dua tahun hanya sekitar 1,7% penurunan. Sejak 2021 ke 2022 barulah angkanya turun hingga 5,3%,” tuturnya kepada awak media di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Jumat (27/1/2023)
Dengan demikian, Riau berada di posisi ketiga secara nasional yang mencatatkan keberhasilan penurunan stunting dalam angka besar. Adapun provinsi dengan penurunan stunting tertinggi, yakni Kalimantan Selatan di posisi pertama dengan angka penurunan sebesar 6,2%,.
Lalu Kalimantan Utara dan Sumatera Selatan yang mencatatkan angka penurunan sama sebesar 5,4%, dan Riau dengan angka penurunan sebesar 5,3%.
“Kami berterima kasih banyak kepada seluruh Puskesmas yang ada di Riau. Mereka yang punya wilayah, mereka yang bertukus lumus, merekalah yang menjadi ujung tombak dalam setiap kegiatan penurunan angka stunting yang dilakukan pemerintah daerah. Kami, di provinsi statusnya hanya membina,” ujar Zainal.***[Mlb]
(Mediacenter Riau/mlb)