PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar telah mendapat laporan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati tentang musim kemarau yang akan terjadi pada tahun 2023 ini.
Dari laporan tersebut diperkirakan, di Riau akan mulai terjadi kemarau kering pada bulan Mei hingga Agustus bahkan sampai September mendatang.
Maka dari itu, Gubernur Syamsuar akan melakukan koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau untuk mengatasi karhutla.
"Akan dilakukan koordinasi, baik kabupaten/kota maupun Forkopimda agar kita nanti dapat mengatasi jika terjadi sesuatu hal yang tidak kita harapkan," kata Syamsuar, Ahad (5/2/2023) petang.
Saat audiensi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur Syamsuar juga menjelaskan bahwa di Riau ada namanya Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi tersebut sangat membantu dalam upaya penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
"Aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini digagas oleh Polda Riau," kata Syamsuar kepada Kepala BMKG Nasional saat audiensi.
Ia menjelaskan, aplikasi Dashboard Lancang Kuning tersebut dapat mengetahui secara dini jumlah hotspot yang ada di Riau. Sehingga jika terpantau titik api maka akan dilakukan peninjauan ke lokasi dan melakukan pemadaman supaya api tidak membesar.
"Jadi dari aplikasi ini terpantau titik api secara dini sehingga kita bisa langsung kelapangan untuk melakukan pemadaman supaya tidak meluas," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/sam)