PEKANBARU- Pemerintah Indonesia memiliki target bahwa angka stunting 14 persen pada tahun 2024 harus tercapai. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama semua pihak agar penurunan angka stunting atau anak kerdil bisa terwujud diakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin.
Menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Provinsi Riau menurun menjadi 17,0 persen dibandingkan tahun 2021 yakni 22,3 persen.
Sementara itu, angka stunting nasional juga turun 2,8 persen, dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen menjadi 21,6 persen ditahun 2022.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengharapkan pemuda Katolik ataupun seluruh pemuda yang ada di Bumi Pancang Kuning berjibaku membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
Harapan tersebut diutarakan Gubernur Syamsuar saat menghadiri Rapemnas I Pemuda Katolik 2023 di The Zuri Hotel Transmart Pekanbaru, Jumat (19/5/2023).
Pemuda, kata Gubernur Syamsuar memiliki peran penting dalam mencapai target nasional tersebut, apalagi kader Pemuda Katolik memiliki program kerja yang sejalan dengan pemerintah yakni pengentasan kemiskinan ekstrim dan stunting.
"Diharapkan kepada para pemuda Katolik dan semua pemuda yang ada di daerah, mari kita bantu pemerintah dalam mencapai target 14 persen stunting dan 0 persen kemiskinan ekstrem di 2024," ujar Gubri.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy mengapresiasi Provinsi Riau karena dinilai telah menurunkan angka stunting dengan sangat bagus, dari 22,3 peraen pada tahun 2021 menjadi 17,0 persen tahun 2022.
"Riau termasuk provinsi tercepat dalam penurunan angka stunting," imbuhnya.
Muhadjir Effendy berharap Riau tidak berpuas diri dengan capaian tersebut dan bisa semakin menekan angka stunting di Bumi Lancang Kuning sehingga target 14 persen stunting di 2024 dapat tercapai.
(Mediacenter Riau/nv)