PELALAWAN - Di Kabupaten Pelalawan Riau ada lokawisata mirip di tepi pantai. Warga setempat kerap menyebut destinasi wisata ini dengan jenama Pantai Kute (Kuala Terusan).
Pantai Kute berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Lokasinya di daerah aliran sungai besar yakni Sungai Kampar.
Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru 86 Kilometer atau sekitar 1 jam 30 menit berkendara menggunakan mobil. Sementara, jika ditempuh dari Ibu Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, jaraknya hanya 12 Kilometer.
Aksesibilitas infrastruktur jalan untuk menuju lokawisata Pantai Kute sudah memadai. Sehingga memudahkan wisatawan yang hendak datang.
Di sini wisatawan bisa menikmati beragam atraksi wisata, yakni berenang di sungai, susur sungai, dan menikmati kuliner khas setempat.
Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Sanggraloka ini telah menyediakan 6 pompong hias untuk wisatawan. Perahu kayu bertenaga diesel ini mampu mengangkut wisawatan 10 hingga 15 orang.
Dengan harga tiket pompong Rp10 ribu per orang, wisatawan bisa menyusuri Sungai Kampar, berkeliling di tepi Desa Kuala Terusan sembari karoke dan memandang aktivitas warga setempat.
Selain atraksi wisata susur sungai destinasi ini juga menyajikan wisata minat khusus yakni mancing ikan di sungai. Atraksi ini cukup banyak diminati pehobi mancing dari Kota Pekanbaru.
Untuk biaya transportasi sewa pompong Rp500 ribu. Jadwal disewakan mulai arunika terbit hingga sandikala matahari tenggelam di ano rawi.
Pehobi mancing dari Pekanbaru bernama Widiarso menuturkan, jika mancing ikan di sini masih bisa dijumpai beragam jenis ikan sungai. Di antaranya ikan baung, geso, belida, patin, gurame, udang galah, dan spesies ikan endemik Riau yakni ikan selais.
"Ikan di sungai ini masih banyak, jika beruntung bisa dapat ikan yang besar. Kami dapat ikan geso bobot 1 Kg dan jenis ikan lainnya, seperti baung, patin, gurame, juga ada udang galah," ujar Widiarso.
Diungkapkan dia, Pantai Kute adalah destinasi wisata yang awalnya sangat ramai dikunjungi wisatawan, namun kini sudah tidak ramai lagi. Kondisi ini lantaran seiring bertumbuhnya sejumlah lokawisata di daerah setempat.
"Sekitar tahun 2017 hingga 2019, Pantai Kute ramai dikunjungi wisatawan. Namun, kini tak banyak wisatawan yang datang. Hal ini lantaran banyak objek wisata yang baru," ungkap Widiarso menutup perbincangan, pada Minggu (21/5/2023).
Desa Kuala Terusan memiliki nuansa alam yang masih asri. Warga di sini bermukim di rumah panggung. Desa ini juga memiliki kuliner yang khas seperti udang galah goreng, asam pedas patin kualo, dan salai selais. Susana yang menyajikan kearifan lokal bakal ditemui jika berwisata ke destinasi ini.
(Mediacenter Riau/MC Riau)