JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan semua pihak tik pengendalian inflasi daerah maupun pusat, serta pemerintah daerah di Indonesia untuk waspada terhadap Elnino, karena dikhawatirkan akan berdampak pada terjadinya inflasi.
Mendagri menyebutkan, situasi global saat ini masih belum stabil dan masih sangat berpengaruh besar terhadap stabilitas harga barang dan jasa.
Terutama dengan terjadinya perang antara Rusia- Ukraina yang masih terus berlanjut, sebab dua negara tersebut merupakan negara yang berperan besar dalam bidang pangan.
"Kemudian juga yang kedua adalah Elnino, yang dilanda bukan hanya Indonesia tapi juga negara lain. Ini harus waspada," ujarnya, saat rakornas pengendalian inflasi secara virtual, Senin (31/7/23).
Tito Karnavian mengungkapkan, bahkan Negara India saat ini berencana menghentikan ekspor beras dalam rangka menghadapi kebutuhan yang sangat tinggi dalam negeri dan produksi terganggu karena Elnino.
Namun jelasnya, Indonesia termasuk importir beras dari India. Karenanya, semua pihak harus terus bisa mengendalikan dan menyesuaikan diri dengan situasi saat ini, serta harus terus konsisten mengendalikan inflasi.
"Karena inflasi saat ini masih diangka 3,52 persen, dan meskipun sudah relatif terkendali tapi itu angka nasional, sedangkan angka di daerah sangat variatif," ucapnya.
Tito Karnavian mengharapkan agar tim pengendalian inflasi pusat dan daerah betul-betul memahami paparan terkait Elnino yang disampaikan oleh BMKG.
Mulai dari lokasi yang terdampak Elnino, dampaknya apa, kapan puncaknya, serta informasi lainnya yang dibutuhkan tentang Elnino tersebut.
"Data paparan (terkait Elnino) tolong dipelajari. Umumnya waktunya terjadi Elnino pada Agustus sampai Oktober, September puncaknya. Tolong kepala daerah mencari cadangan air, stok pangan, modifikasi cuaca baik bekerja sama dengan TNI, dan tindakan lainnya dalam menghadapi Elnino," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)