DUMAI - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar baru saja menyerahkan SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) fungsional guru dilingkungan Pemprov Riau dengan wilayah kerja di Kota Dumai.
Saat penyerahan SK tersebut, banyak guru honorer yang sudah lama mengabdi merasa gembira dan penuh haru atas sudah diterimanya SK sebagai PPPK fungsional guru tersebut.
Seperti honorer yang sudah mengabdi 26 tahun, Sutra juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam atas sudah diserahkannya SK PPPK itu.
Lalu hal yang sama juga disampaikan oleh mantan tenaga honorer yang sudah 26 tahun mengajar, Anang Wahyudi mengungkapkan jika hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagi nya.
Anang menerangkan jika kebetulan banyak tenaga honorer yang senasib dengannya, telah berpuluh tahun mengabdi akhirnya diangkat menjadi PPPK merupakan anugerah yang luas biasa.
Namun sebutnya, kebahagiaan itu semakin bertambah sebab bisa langsung bertemu dengan Gubernur Riau.
"Saya tidak percaya berjumpa dengan bapak, Alhamdulillah terima kasih banyak pak atas penyerahan SK ini," sebutnya.
Anang mengaku awalnya menjadi tenaga honorer di salah satu SMK di Pekanbaru. Namun diminta orang tuanya pindah ke Dumai, lalu mengajar dan menjadi honorer di SMKN 1 Dumai.
Namun pada tahun 2002 kebetulan buka SMKN 4 dari SMK Persiapan dan dia memutuskan untuk pindah mengabdi ke SMKN 4 Dumai.
Karena lokasinya sangat jauh dari pusat kota, menurut Anang, ini merupakan pengalaman yang sangat haru baginya.
Sebab sekolah itu awalnya sangat terluar, akses jalannya tidak ada, bahkan dia juga sempat berjalan dari rumah ke rumah orang tua siswa untuk mengajak anak-anaknya agar mau sekolah sebab dulu banyak anak putus sekolah di sana.
"Jalannya licin, kami pakai sepatu boots, bahkan pernah numpang mobil sawit untuk ke lokasi, alhamdulillah setelah 26 tahun mengabdi sekarang sudah diangkat menjadi PPPK," ujarnya.
Menanggapi berbagai cerita suka dan duka para mantan tenaga honorer yang sudah diangkat menjadi PPPK formasi guru itu, Gubri Syamsuar juga turut menyampaikan ucapan selamat.
Lalu ada juga mantan guru honorer yang sudah mengabdi 25 tahun. Dia mengaku telah menjadi tenaga pendidik semenjak tahun 1998, yakni setelah menyelesaikan pendidikan di IAIN Sunan Kalijaga tahun 1997.
Terangnya, awal pertama honorer di SD PPI Perawang, dan setelah berhasil membuat buku paket SD, kemudian dia menjadi guru mos di SMA 17 Perawang lalu kemudian diangkat jadi guru agama.
"Alhamdulillah akhirnya diangkat jadi PPPK," katanya sambil menangis di hadapan Gubri Syamsuar, Jumat (4/8/23).
Kemudian, 4 tahun di SMA 17 Perawang, lalu ia memutuskan pindah ke SMA 2 Dumai.
"Sebulan ngajar SMA negeri honor cuma Rp300 ribu, sementara di sekolah swasta honorer digaji Rp1,5 juta karena anak sudah mulai besar banyak kebutuhan. Lalu ketika saya mau berhenti, anak murid saya ngomong, ibu, ibu mata duitan ya. Wah, jantung saya nak lepas, karena saya ngajar agama, tapi 26 jam ngajar baca alquran. Saya masuk ke semua kelas 26 jam untuk ngajar ngaji," ucapnya.
Tidak hanya sampai itu, kendala lain yang dihadapi adalah karena dia pindah dari SD ke SMA, sertifikasinya terancam.
Lalu dengan sholat hajat beberapa kali, dan dengan adanya omongan anak didiknya yang bertanya apakah dia mata duitan sangat berkesan baginya, sehingga dia bertahan untuk mengajar Al-Quran di SMA.
Singkat cerita, 4 tahun mengajar di SMA 17 Perawang, lalu dia memutuskan pindah ke masuk SMA 2 Dumai.
"Karena sertifikasi itu, akhirnya saya harus menambah jam mengajar, dan saya mengajar di SD IT At-Thoriq. Karena kekurangan jam tersebut, akhirnya saya mengajar di beberapa sekolah di Dumai," ucapnya.
Namun kini, dia hanya fokus mengajar di SMA Negeri Binaan Khusus Dumai, mengajar Al-Quran serta menjadi penulis buku.
"Semoga dunia pendidikan di Riau semakin berjaya," sebutnya.
Menanggapi pengalaman sejumlah guru tersebut, Gubri menerangkan, pengalaman hidup yang sudah di jalani merupakan guru yang sangat berharga. Untuk itu, dia berharap dengan sudah diserahkannya SK PPPK akan menjadikan para guru di Riau semakin semangat untuk terus mengabdi dan mencerdaskan anak bangsa.
"Bersyukur karena hari ini mendapatkan SK PPPK, semangat terus mengabdi, semoga sekolah-sekolah di Riau semakin maju," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)