MERANTI - Muhammad Khumeri adalah satu di antara dari 120 guru yang menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
Khumeri merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Ia menjadi guru honorer sejak 2010. Lokasi tempat ia mengajar berada di pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia.
Khumeri menerima SK PPPK bersama 119 rekan seprofesinya. Mereka terdiri dari tenaga pendidik SMA/SMK/SLB di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Penyerahan SK digelar di SMA 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Rabu (30/8/2023).
Khumeri mengaku terharu berbaur bangga, lantaran harapan yang dinanti-nanti sejak 23 tahun lalu telah terwujud, sehingga bisa menjadi Aparatur Sipil Negara. Momen spesial ini menjadi penyemangat sekaligus menjadi cambuk untuk dia mengajar lebih baik lagi, meski masa kerja Khumeri 4 tahun lagi memasuki masa pensiun.
"Pak Gubernur Syamsuar begitu memberikan antusias kepada kami. Tahun 2022 lalu, Pak Gubri membawa misi para guru honorer di daerah sampai ke pusat, sehingga diangkat menjadi PPPK. Alhamdulillah pada 2023 akhirnya misi itu dikabulkan," sebutnya.
Khumeri mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada orang nomor satu di Provinsi Riau itu. Ia merasa lega, lantaran Gubri Syamsuar bisa mewujudkan cita-citanya.
"Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, karena beliau telah memberikan angin segar yang kami rasakan saat ini. Bisa memberikan suatu jalan, bahwa kami diberikan waktu untuk bisa diangkat PPPK," ujarnya.
Selanjutnya, ia berpesan kepada rekan seprofesinya, untuk mengajar dengan keikhlasan, kesungguhan, serta dedikasi yang tinggi. Dengan begitu, sebutnya, para guru akan mendapatkan kebaikan dan anak bangsa akan mendapat kecerdasan.
"Kepada bapak ibu guru, mari kita laksanakan tugas kita sebagai seorang pendidik dengan sebaiknya, karena dari sanalah akan mengalir sumber kebaikan dan dari sana kita dapat merasakan bahwa tugas ini adalah sebuah amanah," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, Riau sangat berpotensi melahirkan generasi yang besar. Hal tersebut, tergantung bagaimana para guru membentuk murid dengan kemampuan yang mereka miliki.
"Karena itu saya minta bapak ibu mengajar dengan maksimal, para guru harus meningkatkan kemampuannya juga dalam menghadapi murid untuk sebuah perubahan. Jika dengan ikhlas melakukan perubahan maka saya yakin pasti tercapai, saya akan tunggu siswa-siswa berprestasi lahir dari kepulauan Meranti ini," ucap Gubri Syamsuar.
Lebih lanjut disampaikan, pendidikan adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan. Menurut Gubri, pendidikan merupakan suatu gerbang yang akan membentuk dan mengasah generasi penerus untuk dapat bersaing dimanapun.
"Jika kualitas pendidikan kita abaikan, maka anak-anak kita akan kalah, karena mereka tidak memiliki potensi untuk bersaing. Di masa yang akan datang, saya berharap dari Kabupaten Kepulauan Meranti banyak lahir anak-anak cerdik, anak anak berkualitas. Jika hal tersebut terwujud, tentunya ini berkat upaya para guru yang begitu hebat," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemprov Riau sebelumnya telah mengusulkan kebutuhan tenaga guru sebanyak 7.297 formasi. Namun, hanya 5.851 peserta yang dinyatakan lulus seleksi PPPK fungsional guru Pemprov Riau tahun 2022, saat ini hanya tersisa 5.810 orang.
Saat ini Pemprov Riau telah menyerahkan 4.639 SK PPPK guru. Sehingga menyisakan tiga kabupaten yang belum menerima SK PPPK di antaranya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 410 SK, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) 372 SK, dan Indragiri Hilir (Inhil) 389 SK.
(Mediacenter Riau/Alw)