PEKANBARU - Sebanyak 2.953 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Riau, mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Ta'aruf 2023. Yang menjadi spesial adalah kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Kamis (14/9/2023).
Kegiatan PKKMB dan Mastama yang berlangsung selama 3 hari tersebut, menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan lokal seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menperindag Zukifli Hasan.
Kemudian, Ketua PW Muhammadiyah Riau Hendri Sayuti, Komandan Komando Resort Militer 031 Wirabima, Ketua Umum DPW Muhammadiyah Riau, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Di hadapan hampir tiga ribu mahasiswa baru tersebut Haedar Nashir menyampaikan empat pesan penting. Pesan pertama adalah mengingatkan mahasiswa Umri untuk menanamkan niat yang kuat untuk belajar ilmu dan belajar kehidupan, apapun motifnya ketika bergabung dengan Umri, hingga nanti menjadi sarjana yang mampu bersaing dengan siapapun.
"Jika niatnya kokoh untuk menjadi orang yang sukses mencari ilmu dan belajar kehidupan maka kalian akan menjadi orang yang berbeda dari orang lain. Kuncinya adalah jadilah orang yang berbeda bukan menjadi orang biasa," pesan Haedar.
Pesan kedua, Haedar menceritakan sosok KH Ahmad Dahlan yang merupakan Sang Pencerah. Ia mengatakan Sang Pencerah itu adalah orang yang berakal budi dan berakhlak mulia. Namun jika tidak bisa menjadi seperti KH Ahmad Dahlan maka jadilah orang yang selalu memperbaharui diri agar mahasiswa dan generasi muda menjadi orang yang bisa merebut masa depan.
Ia juga menyinggung tentang pentingnya akhlah mulia. "Akhlak mulia itu sangat penting, apapun agamanya, harus berakal budi dan berperilaku baik. Kalian tidak ada gunanya cerdas, berilmu, dan berkeahlian, jika akhlaknya rusak. Negeri ini masih banyak korupsi dan hal-hal buruk karena akhlak warga dan elit bangsa belum bisa menjadi teladan," katanya.
"Jangan menjadi orang cerdas minus akhlak. Selalu berbuat baik terhadap sesama, termasuk kepada orang tua," lanjutnya.
Pesan selanjutnya adalah jadilah orang cerdas berilmu. "Dan Keempat kalau jadi mahasiswan dan menjadi sarjana dimanapun berada kalian harus punya peran sosial yang baik. Karena manusia terbaik adalah memberikan kemanfaatan bagi orang lain," katanya seraya mengatakan negeri ini tidak bisa berdiri tegak kalau elit bangsanya egois.
Sementara itu Rektor Umri Dr Saidul Amin mengatakan tahun ini Umri mengalami peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru. "Dapat saya informasikan bahwa jumlah mahasiswa baru UMRI pada tahun akademik 2023/2024 ini, jumlahnya hampir mencapai angka 3.000 orang mahasiswa. Dimana, terdapat 2 orang mahasiswa internasional asal Thailand yang bergabung bersama UMRI. Tidak hanya itu, tahun ini UMRI juga telah melaksanakan KKN internasional di Malaysia dan tahun depan rencananya juga akan dilaksanakan di Thailand dan Moro Philippine," kata Saidul Amin.
Rektor Saidul Amin menambahkan, meski jumlah mahasiswa baru bertambah namun UMRI kini sedang berjuang mewujudkan Fakultas Kedokteran. Pasalnya, untuk mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran ternyata membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, bahwa hingga kini Provinsi Riau masih kekurangan sebanyak 4.200 Dokter. Hal tersebut dipicu, karena hanya ada 2 Fakultas Kedokteran di Riau. Padahal idealnya, Riau seharusnya memiliki 4 Fakultas Kedokteran. Namun untuk mewujudkan Fakultas Kedokteran di UMRI, dibutuhkan biaya sebesar Rp 100 miliar sedangkan kita sekarang hanya memiliki dana Rp 10 miliar," kata Saidul Amin.
(Mediacenter Riau/jep)